Di tengah gemuruh penonton yang memadati Stadion Wembley, Chris Martin, vokalis Coldplay, memberikan momen tak terduga di akhir konser terakhir tur "Music of the Spheres". Ia mengajak seluruh penonton untuk mengirimkan cinta ke berbagai penjuru dunia, termasuk kepada keluarga aktivis konservatif Charlie Kirk yang baru saja berpulang.
Dengan tangan terangkat tinggi, Martin menyerukan pesan persatuan dan empati. "Kirimkan cinta kalian ke seluruh dunia. Banyak tempat yang membutuhkannya hari ini. Kirimkan juga untuk keluarga Charlie Kirk," ungkapnya.
Charlie Kirk, pendiri organisasi konservatif Turning Point USA, meninggal dunia akibat penembakan pada Rabu lalu saat menghadiri debat terbuka di Universitas Utah Valley. Ia meninggalkan seorang istri, Erika, dan dua anak yang masih kecil. Pihak berwajib telah menangkap seorang tersangka terkait kasus ini.
Seruan Chris Martin ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Kirk dikenal sebagai kritikus vokal Coldplay. Dalam salah satu siaran acaranya pada Juli 2025, Kirk bahkan menyatakan ketidaksukaannya secara terang-terangan.
"Lebih baik aku mati daripada menonton konser Coldplay. Lebih baik menonton pertandingan WNBA. Tak ada yang lebih membosankan, banal, dan membuang-buang waktu," ujarnya kala itu. Ia juga mengungkapkan kesulitan menikmati musik Coldplay.
Namun, perbedaan pandangan politik dan selera musik tak menghalangi Chris Martin untuk menyampaikan pesan kemanusiaan. "Kirimkan cinta kepada orang-orang yang tidak kalian setujui, tetap kirimkan cinta kepada mereka," tegasnya.
Selain itu, Martin juga menyebut wilayah-wilayah konflik seperti Timur Tengah, Ukraina, Rusia, Sudan, dan Somalia sebagai tempat-tempat yang layak menerima cinta dan solidaritas global. Pesan ini menjadi penutup yang mengharukan bagi konser Coldplay di Wembley, mengingatkan akan pentingnya empati dan persatuan di tengah perbedaan.