Jakarta – Antusiasme konsumen di China terhadap iPhone 17 series begitu tinggi, terlihat dari awal pre-order yang sukses besar, meskipun peluncuran iPhone Air tertunda akibat isu regulasi. Tingginya minat ini bahkan sempat menyebabkan situs Apple mengalami gangguan saat pre-order dibuka.
Hanya dalam hitungan menit setelah pre-order dimulai pada Jumat (12/9) pukul 20.00 waktu setempat, penjualan iPhone 17 series di JD.com langsung melampaui volume pre-order iPhone 16 series tahun lalu. Angka ini belum termasuk iPhone Air yang peluncurannya harus ditunda sementara Apple menyelesaikan masalah perizinan terkait eSIM.
Model iPhone 17 reguler dengan kapasitas penyimpanan 256GB menjadi pilihan favorit konsumen di JD.com. Hal ini wajar mengingat peningkatan signifikan yang ditawarkan iPhone 17, seperti layar yang lebih besar, dukungan ProMotion 120Hz, kamera selfie 48 MP, serta harga yang sama dengan penyimpanan yang lebih besar.
"Apple telah mengkurasi lini produknya dengan cermat, memastikan setiap model memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda," kata seorang analis IDC. "Secara keseluruhan, perangkat-perangkat ini akan memicu gelombang upgrade yang kuat bagi perusahaan."
Di tengah tingginya permintaan, beberapa konsumen melaporkan kesulitan mengakses halaman pre-order di situs Apple.
Salah seorang konsumen yang berhasil mendapatkan slot pengiriman iPhone 17 series pada hari peluncuran 19 September, mengungkapkan bahwa proses pembayaran di situs Apple memakan waktu hingga lima menit.
Seluruh jadwal pengambilan langsung iPhone 17 Pro Max di toko Apple di Shanghai sudah penuh hanya dalam 20 menit setelah pre-order dibuka. Sementara itu, konsumen di Guangzhou harus menunggu hingga 15 Oktober untuk menerima iPhone baru mereka.
Awal bulan ini, sebuah firma konsultan memperkirakan pengiriman global iPhone 17 series akan meningkat 3,5% dibandingkan iPhone 16 series. Seperti tahun-tahun sebelumnya, iPhone Pro series akan menjadi penggerak utama.
Namun, Apple tetap menghadapi persaingan ketat dari merek-merek lokal di China. Analis dari Counterpoint Research memperkirakan bahwa vendor domestik seperti Huawei akan secara agresif membidik segmen kelas atas untuk menantang dominasi Apple.