LuLu Hypermarket, jaringan ritel yang dikenal luas, belakangan ini menjadi sorotan. Kabar mengenai penutupan gerai akibat sepinya pengunjung dan diskon besar-besaran hingga 90% menimbulkan spekulasi tentang kondisi keuangan perusahaan.
Salah satu gerai LuLu Hypermarket di QBIQ BSD, Tangerang, dikabarkan akan mengakhiri operasionalnya pada 30 April 2025. Kondisi serupa juga terlihat di gerai Cakung, Jakarta Timur, dengan rak-rak kosong dan hanya menjual sisa produk. Gerai Sawangan, Depok, bahkan menawarkan diskon besar untuk berbagai produk, namun tidak lagi menjual makanan dan minuman sejak awal Maret.
Meskipun demikian, manajemen LuLu Hypermarket membantah isu kebangkrutan. Menurut mereka, sepinya gerai dan diskon besar-besaran merupakan bagian dari persiapan perubahan strategi bisnis, bukan indikasi masalah keuangan. Pihak manajemen masih enggan mengungkap detail strategi bisnis baru yang akan diterapkan.
Lantas, siapa sosok di balik kesuksesan LuLu Hypermarket? Jawabannya adalah Yusuff Ali Musaliam Veettil Abdul Kader, atau lebih dikenal sebagai M.A. Yusuff Ali. Pria kelahiran Kerala, India Selatan, pada 15 November 1955 ini adalah tokoh kunci di balik LuLu Group International, yang mengoperasikan 240 LuLu Hypermarket dan LuLu International Shopping Mall di berbagai negara. Perusahaan ini memiliki pendapatan mencapai USD 7.3 miliar atau sekitar Rp122,84 triliun.
Yusuff Ali memulai perjalanannya di Abu Dhabi pada tahun 1973, membantu pamannya dalam bisnis impor dan distribusi grosir. Pada tahun 1995, ia meluncurkan LuLu Hypermarket, menandai ekspansi ke bisnis supermarket. Langkah ini terbukti sukses, mengubah LuLu menjadi hypermarket terkemuka di Timur Tengah.
Selain bisnis ritel, Yusuff Ali juga memiliki investasi di sektor lain, termasuk saham minoritas di Bandara Internasional Cochin dan properti mewah seperti Waldorf Astoria di Skotlandia dan Great Scotland Yard Hotel di London.
Dengan kekayaan mencapai USD 5.5 miliar atau sekitar Rp92,55 triliun, Yusuff Ali menduduki peringkat ke-639 orang terkaya di dunia. Ia juga dikenal sebagai filantropis yang aktif dalam berbagai kegiatan amal di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di UEA dan India.