Internet dan multimedia telah menjadi fondasi kehidupan modern, merasuki berbagai aspek mulai dari pendidikan hingga keamanan. Komputasi berperan sebagai pusat pengolahan informasi, multimedia sebagai wadah ekspresi digital, dan internet sebagai jembatan penghubung manusia tanpa batas ruang dan waktu.
Layanan multimedia seperti siaran langsung, video sesuai permintaan (VoD), dan konferensi video, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Namun, tantangan besar menghadang, terutama dalam menjaga efisiensi dan kualitas pengiriman data seiring meningkatnya kebutuhan digital. Konten dapat diakses di mana saja dan kapan saja, namun efisiensi, kualitas, dan adaptasi terhadap kondisi jaringan tetap menjadi isu krusial dalam pengiriman multimedia. Tanpa solusi inovatif dan pengelolaan yang tepat, layanan multimedia berpotensi terhambat oleh masalah jaringan yang berujung pada penurunan kualitas.
Kualitas pengiriman data multimedia tak hanya diukur melalui Quality of Service (QoS) seperti throughput, delay, dan jitter, tetapi juga oleh Quality of Experience (QoE) yang berkaitan langsung dengan kepuasan pengguna. Tingkat kepuasan atau gangguan pengguna perlu diperhatikan, termasuk kondisi psikologis dan preferensi individu.
Untuk menjawab tantangan ini, riset berfokus pada optimasi pengiriman video pada Internet of Video Things (IoVT). Sistem ini memanfaatkan machine learning untuk memprediksi kondisi jaringan dan secara otomatis menyesuaikan resolusi video. Dengan demikian, pengguna dapat menikmati tontonan yang lancar tanpa mengorbankan kualitas visual.
Selain itu, Multimedia Internet of Things (M-IoT) hadir sebagai paradigma baru yang memperluas peran multimedia di berbagai sektor. Penerapannya mencakup kota cerdas dengan pemantauan lalu lintas real-time, kesehatan cerdas melalui telemedicine, pertanian presisi dengan sensor multimedia, industri dan manufaktur berbasis data visual, transportasi modern dengan sistem navigasi dan keamanan, serta pertahanan dengan teknologi pengawasan terintegrasi. Integrasi dengan kecerdasan buatan memungkinkan sistem multimedia menjadi lebih adaptif, responsif, dan efisien dalam menghadapi perubahan.