Dekade Emas Gelombang Gravitasi: Menyingkap Misteri Alam Semesta

Sains mencatatkan momen bersejarah pada 14 September 2015 dengan deteksi pertama gelombang gravitasi. Observatorium LIGO di Amerika Serikat berhasil menangkap riak ruang-waktu dari tumbukan dahsyat dua lubang hitam berukuran raksasa. Sinyal yang diberi nama GW150914 itu, telah berkelana selama 1,4 miliar tahun sebelum akhirnya terdeteksi di Bumi.

Sejak penemuan tersebut, riset mengenai gelombang gravitasi melesat cepat. LIGO berkolaborasi dengan Virgo di Italia dan KAGRA di Jepang, menghasilkan serangkaian temuan luar biasa, termasuk deteksi tabrakan antara lubang hitam dan bintang neutron.

Pencapaian Signifikan Dalam Satu Dekade

Berikut adalah beberapa terobosan penting yang berhasil diraih dalam 10 tahun terakhir:

1. Supermasifnya Tumbukan Lubang Hitam

Pada 23 November 2023, terdeteksi peristiwa GW231123, sebuah tumbukan antara dua lubang hitam dengan massa masing-masing 100 dan 140 kali massa Matahari. Akibat tumbukan ini, terbentuk lubang hitam baru dengan massa sekitar 225 kali massa Matahari, menjadikannya tumbukan lubang hitam terberat yang pernah diobservasi melalui gelombang gravitasi.

2. Ledakan Bintang Neutron

Sinyal GW170817 yang direkam oleh LIGO dan Virgo pada 17 Agustus 2017 membuktikan bahwa bintang neutron pun dapat bertabrakan. Peristiwa ini sangat krusial karena diyakini sebagai sumber pembentukan unsur-unsur berat seperti emas dan plutonium di alam semesta.

3. Merger Campuran: Lubang Hitam dan Bintang Neutron

Pada Januari 2020, LIGO/Virgo berhasil mendeteksi dua peristiwa tumbukan antara bintang neutron dan lubang hitam. Fenomena ini disebut mixed merger atau merger campuran, yang menegaskan keberadaan jenis tumbukan baru setelah tumbukan lubang hitam-lubang hitam dan bintang neutron-bintang neutron.

4. Sinyal Tabrakan Lubang Hitam Terjelas

Pada 10 September 2025, kolaborasi LIGO-Virgo-KAGRA mengumumkan peristiwa GW250114, tumbukan dua lubang hitam dengan massa sekitar 32 kali massa Matahari. Kekuatan dan kejernihan sinyal ini memberikan peluang emas bagi para ilmuwan untuk menguji teori Einstein dan prediksi Stephen Hawking mengenai lubang hitam. Berbeda dengan sinyal gelombang gravitasi sebelumnya, yang sering kali lemah dan bercampur dengan noise, peristiwa ini tertangkap dengan sangat jelas.

5. Gelombang Gravitasi Frekuensi Rendah

Selain LIGO, tim NANOGrav di Amerika Serikat mengumumkan penemuan gelombang gravitasi frekuensi rendah pada 28 Juni 2023, hasil dari penelitian selama 15 tahun. Sinyal ini diduga berasal dari jutaan lubang hitam supermasif yang saling mengorbit sejak awal pembentukan galaksi.

Implikasi Besar Bagi Ilmu Pengetahuan

Rangkaian penemuan ini tidak hanya mengkonfirmasi teori Albert Einstein, tetapi juga membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Jika sebelumnya astronomi hanya bergantung pada cahaya bintang dan teleskop, kini kita dapat "mendengar" getaran kosmik dari peristiwa dahsyat di jagat raya.

Scroll to Top