Terowongan Raksasa Misterius di Amerika Selatan: Bukti Kehidupan Kungkang Darat Purba?

Penemuan mengejutkan di wilayah Brasil dan Argentina mengungkap keberadaan jaringan terowongan bawah tanah raksasa yang diperkirakan berusia ribuan tahun. Lebih dari sekadar formasi geologi biasa, struktur ini diduga kuat merupakan hasil galian dari kungkang darat raksasa yang telah punah.

Hingga saat ini, lebih dari 1.500 terowongan serupa telah ditemukan, terutama di Rio Grande do Sul, Brasil Selatan. Terowongan-terowongan ini memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari gua alami atau terowongan buatan manusia. Panjangnya bisa mencapai 600 meter dengan tinggi sekitar 1,8 meter.

Salah satu ciri khasnya adalah tata letak kompleks yang bercabang-cabang, pola paralel yang teratur, serta bekas cakaran besar yang jelas terlihat di dinding-dinding terowongan. Karakteristik ini mengindikasikan bahwa terowongan ini digali oleh makhluk hidup, bukan terbentuk secara alami akibat erosi atau aktivitas geologis lainnya.

Bukti yang paling meyakinkan mengarah pada kungkang darat raksasa, seperti Megatherium, sebagai arsitek di balik struktur ini. Kungkang ini merupakan herbivora raksasa seukuran gajah yang hidup di Amerika Selatan pada zaman Pleistosen, sekitar 8.000–10.000 tahun lalu. Dengan cakar besar dan lengan yang kuat, mereka mampu menggali liang besar sebagai tempat berlindung. Bahkan, beberapa liang diperkirakan dibangun secara turun temurun oleh beberapa generasi kungkang.

Penelitian lebih lanjut juga menemukan jejak kaki manusia dan kungkang raksasa yang terawetkan di dasar danau purba. Pola jejak ini menunjukkan kemungkinan interaksi antara manusia purba dan kungkang, bahkan indikasi perburuan. Jejak manusia tampak mengikuti kungkang, sementara pergerakan kungkang menunjukkan respon defensif.

Penemuan terowongan-terowongan purba ini tidak hanya mengungkap perilaku adaptif kungkang raksasa, tetapi juga menantang pemahaman kita tentang akhir zaman es dan hubungan antara manusia purba dan megafauna. Semakin banyak terowongan yang ditemukan, semakin besar pula potensi untuk memahami peran ekologis liang-liang tersebut dalam lingkungan purba dan interaksinya dengan kehidupan lain pada masa itu.

Scroll to Top