Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi risiko penyakit yang disebabkan oleh virus Hanta. Langkah antisipasi ini dilakukan seiring dengan laporan kasus Leptospirosis yang ditemukan di Gorontalo sejak awal tahun 2024, serta penemuan tikus di sekitar area rumah pasien.
Jeane Dalie, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Gorontalo, menyatakan bahwa pihaknya secara aktif melakukan penyelidikan epidemiologi dan mempersiapkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan sampel tikus. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mempercepat dan memperakurat deteksi dini penyakit yang disebabkan oleh virus Hanta.
Upaya preventif ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan. Berbagai pihak terkait turut terlibat dalam penguatan kewaspadaan, termasuk Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Rumah Sakit Umum Daerah Aloei Saboe Kota Gorontalo, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Salatiga, Balai Kekarantinaan Kesehatan, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.
Penyakit virus Hanta merupakan infeksi emerging yang memerlukan perhatian serius. Keberadaan tikus di sekitar lingkungan tempat tinggal pasien Leptospirosis menjadi alasan utama untuk mempertimbangkan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya infeksi virus Hanta pada suspek. Langkah ini krusial untuk meminimalisir potensi penyebaran dan dampak buruk dari penyakit tersebut.