Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu meningkatkan upaya penjaringan (screening) penderita Tuberkulosis (TBC) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai langkah proaktif menekan angka penularan. Kedua penyakit ini menjadi perhatian utama di wilayah tersebut.
"Prioritas kami di Dinas Kesehatan adalah menemukan sebanyak mungkin kasus. Dengan penemuan dini, pengobatan dapat segera dimulai, sehingga rantai penyebaran dapat diputus," ujar perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu.
Fokus utama adalah menemukan penderita TBC dan HIV melalui kegiatan skrining yang dilakukan oleh petugas di lapangan. Untuk TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu telah melakukan skrining terhadap 4.004 orang, melampaui target yang ditetapkan sebesar 104,95 persen.
Dari jumlah tersebut, 483 orang dinyatakan positif TBC atau 61,53 persen dari target. Tingkat kesembuhan kasus TBC mencapai 100 persen, berkat kerjasama berbagai pihak, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dalam mengingatkan keluarga pasien untuk konsisten mengonsumsi obat selama enam bulan.
Pendekatan skrining yang diterapkan tidak terbatas pada individu dengan gejala batuk berdahak di dalam ruangan, tetapi juga menyasar mereka yang mengalami gejala serupa di luar ruangan.
Sementara itu, dalam penanganan HIV, tantangan utama adalah keengganan kelompok rentan untuk mengikuti edukasi dan skrining. Kekhawatiran akan stigma dan pengucilan menjadi penghalang utama. Padahal, pengobatan yang tepat dapat membantu memutus rantai penyebaran dan menjaga kualitas hidup penderita.
Hingga akhir Agustus 2025, tercatat 128 kasus positif HIV ditemukan di Kabupaten Dompu. Pasien-pasien ini mendapatkan pengobatan rutin untuk menjaga daya tahan tubuh dan memperlambat perkembangan virus, sehingga mencegah timbulnya komplikasi penyakit.