Seruan pemimpin negara Arab dan Muslim untuk meninjau ulang relasi diplomatik serta ekonomi dengan Israel pasca serangan di Doha, Qatar, memunculkan pertanyaan besar: apa konsekuensi bagi Israel jika aksi ini benar-benar terjadi?
Pakar hubungan internasional memprediksi serangkaian dampak signifikan yang akan dihadapi Israel. Isolasi menjadi ancaman utama. Israel berpotensi terpinggirkan di kawasan sekitarnya, dengan efek yang dapat meluas secara global.
Citra Israel sebagai negara yang berbahaya dan mengancam perdamaian dunia juga akan menguat. Hal ini dapat mendorong negara-negara lain untuk menjauhinya.
Sektor pariwisata Israel diperkirakan akan hancur. Warga negara Israel pun akan merasa tidak aman saat berada di luar negeri.
Pemutusan hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab akan memaksa perdagangan dilakukan melalui pihak ketiga. Akibatnya, harga barang di Israel akan melambung tinggi, memicu gelombang demonstrasi. Selain itu, banyak perjanjian bilateral akan dibatalkan secara sepihak oleh mitra-mitra Israel.
Israel akan menghadapi tantangan berat untuk memulihkan reputasinya, terutama terkait isu hak asasi manusia. Tekanan dari berbagai pihak akan semakin meningkat.
Kritik dan tekanan juga akan datang dari negara dan kelompok yang mempertanyakan status dwi-kewarganegaraan yang diberikan kepada warga Israel.
Pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Doha, yang dihadiri oleh hampir 60 negara, adalah respons atas serangan Israel di Doha. Pertemuan tersebut menghasilkan pernyataan bersama yang mendesak negara-negara untuk mengambil langkah hukum dan efektif untuk mencegah tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk meninjau kembali hubungan diplomatik dan ekonomi.