Kehadiran Patrick Kluivert sebagai juru taktik Timnas Indonesia di awal tahun 2025 memang membangkitkan asa. Beberapa pemain diaspora bahkan tertarik untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Nama-nama seperti Dean James, Emil Audero, Joey Pelupessy, Miliano Jonathans, hingga Mauro Zijlstra akhirnya memproses naturalisasi. Namun, pesona Kluivert tak serta merta membuat semua pemain keturunan bersedia membela Garuda. Beberapa nama besar terpaksa urung bergabung karena berbagai kendala. Siapa saja mereka?
Berikut adalah lima pemain top dunia yang sayangnya gagal berseragam Timnas Indonesia di era kepelatihan Patrick Kluivert:
1. Tijjani Reijnders (Manchester City)
Pada tahun 2022, PSSI sempat mendekati Reijnders ketika ia masih bermain untuk AZ Alkmaar. Namun, tawaran tersebut ditolak. Reijnders memilih fokus mengembangkan kariernya. Keputusan itu berbuah manis. Ia kemudian diboyong AC Milan pada musim panas 2023 dan langsung menjadi pilar penting di lini tengah Timnas Belanda. Penampilannya yang gemilang menarik perhatian Manchester City, yang kemudian memboyongnya pada musim panas 2025.
2. Thijs Dallinga (Bologna)
Harapan untuk melihat Dallinga membela Timnas Indonesia pupus setelah dipastikan bahwa ia tidak memiliki darah Indonesia. Informasi yang beredar sebelumnya ternyata tidak benar.
3. Jairo Riedewald (Tanpa Klub)
Nama Riedewald sempat mencuat sebagai calon pemain naturalisasi saat Kluivert diperkenalkan. Pengalaman Riedewald yang pernah bermain untuk Ajax Amsterdam dan Crystal Palace tentu menjadi daya tarik tersendiri. Namun, upaya PSSI mendatangkannya gagal karena terganjal aturan. Jumlah penampilannya bersama Timnas Belanda U-21 melebihi batas yang diperbolehkan.
4. Ian Maatsen (Aston Villa)
Nasib Maatsen serupa dengan Riedewald. Ia juga terganjal aturan karena telah bermain lebih dari tiga kali untuk Timnas Belanda U-21 di kompetisi resmi. Selain itu, ia juga pernah membela Timnas Belanda U-21 di usia di atas 21 tahun, yang melanggar ketentuan perpindahan federasi.
5. Mitchel Bakker (Atalanta)
Pada Januari 2025, Bakker sempat didekati PSSI. Pemain serba bisa ini dapat bermain sebagai bek tengah, bek kiri, hingga winger kanan. Namun, proses naturalisasinya terganjal karena darah Indonesianya berasal dari sang buyut. Aturan FIFA hanya memperbolehkan pemain yang memiliki darah dari kakek atau nenek untuk bisa berpindah federasi.