Vivo bersiap meluncurkan seri flagship terbarunya, Vivo X300, yang dipersenjatai dengan inovasi terkini. Tak hanya mengandalkan prosesor MediaTek Dimensity 9500, ponsel ini juga akan menampilkan chip pemrosesan gambar (ISP) V3+ buatan sendiri yang diklaim mampu melampaui kemampuan kamera iPhone 17 Pro.
V3+ menjadi senjata utama Vivo untuk menghadirkan pengalaman video sinematik yang lebih baik. Chip ini memungkinkan X300 merekam video portrait sinematik 4K pada 60fps, mengungguli iPhone 17 series yang hanya mampu mencapai 30fps. Dengan V3+, Vivo ingin menghadirkan produksi film berkualitas bioskop langsung di tangan pengguna, tanpa memerlukan peralatan tambahan.
Kombinasi Dimensity 9500 dan V3+ juga menjanjikan tracking fokus super cepat dan respon shutter dalam hitungan milidetik. Hal ini memungkinkan pengguna menangkap momen-momen bergerak cepat dengan detail yang tajam.
Langkah ini menandai perubahan strategi Vivo dalam menghadapi persaingan ketat dengan Apple dan Samsung. Alih-alih hanya fokus pada resolusi kamera tinggi, Vivo kini mengutamakan pengalaman video sinematik yang mulus, yang selama ini menjadi keunggulan iPhone.
Varian tertinggi, Vivo X300 Ultra, bahkan dikabarkan akan hadir dengan dua kamera 200MP, menjadikannya ponsel pertama di dunia dengan konfigurasi tersebut. Jika benar terwujud, perpaduan hardware agresif dan ISP V3+ akan menjadikan Vivo X300 Ultra ancaman serius bagi dominasi iPhone 17 Pro di ranah fotografi dan videografi mobile.
Chipset Dimensity 9500 sendiri akan diumumkan oleh MediaTek pada 22 September 2025, sehari sebelum Snapdragon 8 Elite Gen 5. Chip ini dikembangkan bersama ARM dan membawa peningkatan signifikan di sektor NPU (Neural Processing Unit), memungkinkan Vivo X300 melakukan komputasi AI lebih cepat, termasuk untuk fitur kamera berbasis kecerdasan buatan.
Uji benchmark AnTuTu bahkan menunjukkan bahwa Vivo X300 mampu menembus angka 4 juta poin, menjadi ponsel pertama yang berhasil melampaui ambang tersebut. Dengan performa tinggi dari Dimensity 9500 dan keunggulan visual dari V3+, Vivo mencoba menggabungkan kekuatan prosesor dan inovasi imaging sebagai jurus utama untuk merebut perhatian konsumen premium.