Ambisi Tersembunyi Zionis: Mewujudkan Israel Raya dari Nil hingga Efrat?

Tel Aviv, September 2024, sebuah kejadian aneh luput dari perhatian banyak orang. Kendaraan lapis baja Israel menyeberang ke Suriah, hanya sekitar 200 meter, lalu mulai menggali lahan pertanian antara Golan Suriah dan wilayah Golan yang diduduki. Mereka membangun parit selebar 10 meter, sepanjang 1.700 meter. Apakah ini hanyalah pekerjaan biasa, atau ada agenda tersembunyi di baliknya?

Ternyata, ambisi Israel jauh melampaui Dataran Tinggi Golan. Mereka ingin menciptakan "Koridor David," jalur yang membentang dari Golan Suriah hingga perbatasan Irak. Proyek ambisius ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan abadi di wilayah tersebut, memberi Israel kendali lebih besar atas ekonomi, minyak, dan sumber daya alam lainnya. Mungkinkah ini bagian dari rencana yang lebih besar, yaitu mewujudkan Israel Raya?

Peta Kontroversial Israel Raya

Pada pertemuan puncak Arab tahun 1990, Presiden Libya Muammar al-Gaddafi menyerahkan peta kepada Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina. Peta tersebut menggambarkan perbatasan proposal untuk Israel yang jauh berbeda dari yang dikenal saat ini. Perbatasan tersebut mencakup seluruh Palestina, Yordania, Lebanon, serta sebagian besar wilayah Suriah, Irak, Arab Saudi bagian utara, dan Mesir. Peta serupa juga dipamerkan di konferensi AIPAC setahun sebelumnya, dan bahkan muncul pada koin Israel. Peta ini menunjukkan Israel Raya yang membentang dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat, mencakup wilayah Arab yang luas dan mengendalikan sumber daya geografis utama.

Ekspansi Tanpa Akhir

Pada September 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menampilkan peta yang melampaui perbatasan yang ditetapkan pada tahun 1948, bahkan meluas ke wilayah-wilayah Arab di sekitarnya. Netanyahu mengklaim bahwa Israel adalah salah satu negara terkecil di dunia, menyiratkan bahwa ekspansi ke wilayah Arab sekitarnya diperlukan.

Tidak Ada Batas yang Jelas

Israel tidak pernah mengumumkan perbatasan tetap setelah pendudukan Palestina. David Ben Gurion, Perdana Menteri pertama rezim Zionis, tidak menyebutkan batas wilayah saat mengumumkan pembentukan Israel, hanya merujuk pada pembentukan negara di "wilayah barat tanah kami". Ketika ditanya tentang batas wilayah Israel, ia menjawab bahwa batas tersebut berada di tempat sepatu bot tentara Israel terjauh mendarat!

Lebih dari Sekadar Palestina: Ambisi Jangka Panjang

Jika generasi Zionis awal memiliki ambisi tersebut, bagaimana dengan generasi setelah mereka? Generasi yang telah menyaksikan pembantaian demi pembantaian tanpa adanya pertanggungjawaban? Logo yang menghiasi seragam IDF, yang telah muncul berulang kali dalam proyek Zionis, menjadi pertanyaan besar.

Beberapa tokoh secara terbuka menyerukan Israel Raya, sebuah konsep yang tertanam kuat dalam masyarakat Israel. Bahkan ada buku yang membahas hak-hak orang Yahudi atas Mekkah dan hak mereka untuk kembali ke sana. Apakah ini hanya mimpi di siang bolong, ataukah ambisi yang nyata? Waktu yang akan menjawab.

Scroll to Top