Menjelang perhelatan akbar Piala Dunia 2026, sebuah isu politik panas mencuat. Spanyol, salah satu tim unggulan, mengisyaratkan absen dari turnamen jika Israel tetap diizinkan berlaga.
Langkah tegas ini didorong oleh meningkatnya kecaman dunia terhadap operasi militer Israel di Gaza. Pemerintah Spanyol berpendapat bahwa Israel seharusnya menghadapi sanksi serupa yang pernah dijatuhkan kepada Rusia, yang dilarang berpartisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA setelah invasi ke Ukraina pada tahun 2022.
Pernyataan keras Spanyol ini menjadi perhatian khusus, mengingat Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi bersejarah karena pertama kalinya diselenggarakan bersama oleh tiga negara: Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Meskipun tim Matador menunjukkan performa meyakinkan di babak kualifikasi dan tampak berada di jalur yang tepat untuk lolos, ancaman boikot ini menimbulkan keraguan besar mengenai partisipasi mereka di turnamen empat tahunan tersebut. Keputusan politik ini berpotensi mengguncang kancah sepak bola internasional.