Qatar Percepat Pembaruan Perjanjian Pertahanan dengan AS Pasca Serangan Israel

DOHA – Qatar menyatakan kebutuhan mendesak untuk memperbarui perjanjian pertahanan strategis dengan Amerika Serikat setelah serangan udara Israel baru-baru ini. Kekecewaan Qatar mencuat karena AS, yang memiliki pangkalan militer di negara tersebut, dinilai tidak membela Doha.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan bahwa insiden ini mempercepat proses yang sudah berjalan. Perjanjian kerjasama pertahanan antara Qatar dan AS telah terjalin sejak Juni 1992.

Emir Qatar dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, membahas penguatan hubungan strategis, terutama di bidang pertahanan. Rubio menegaskan kembali kemitraan keamanan antara Washington dan Doha, menekankan komitmen bersama untuk stabilitas kawasan.

Rubio juga mengapresiasi peran mediasi Qatar dalam upaya perdamaian antara Israel dan Hamas, serta pembebasan sandera. Sebelumnya, Rubio menyatakan bahwa AS dan Qatar hampir mencapai kesepakatan kerja sama pertahanan yang lebih kuat.

Pertemuan ini terjadi setelah KTT darurat Arab-Islam di Doha yang mengutuk agresi Israel dan menunjukkan solidaritas dengan Qatar. Qatar, bersama Mesir dan AS, aktif menengahi upaya mengakhiri konflik di Jalur Gaza yang telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa sejak Oktober 2023.

Scroll to Top