Mata Merah Jangan Disepelekan: Uveitis dan Ancaman Gangguan Retina Mengintai

Mata merah seringkali dianggap sebagai masalah ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, di balik mata merah yang tampak sepele, tersembunyi bahaya serius: uveitis dan gangguan retina. Dua kondisi ini dapat mengancam penglihatan Anda.

Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata (uvea) yang meliputi iris, badan siliaris, dan koroid. Peradangan ini bisa terjadi di bagian depan, tengah, belakang, atau seluruh bagian uvea.

Sementara itu, gangguan retina merupakan masalah kesehatan mata yang mendunia. Retina adalah bagian penting mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal visual yang dikirim ke otak. Jika retina terganggu, penglihatan bisa terganggu secara keseluruhan, bahkan menyebabkan kebutaan permanen. Salah satu penyebabnya adalah peradangan pada struktur mata, termasuk uveitis.

Uveitis dapat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang berusia produktif (20-60 tahun). Di negara berkembang, uveitis menyumbang sekitar 25% kasus kebutaan. Banyak pasien tidak merasakan gejala awal, sehingga saat datang ke dokter, kondisi mereka sudah parah. Tanpa penanganan yang tepat, uveitis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti katarak, glaukoma, hingga kebutaan permanen.

Gejala uveitis seringkali mirip dengan infeksi ringan seperti konjungtivitis, seperti mata merah, nyeri, dan sensitif terhadap cahaya. Namun, uveitis dapat berkembang dengan cepat, muncul tiba-tiba, dan bahkan menyerang kedua mata pada penderita autoimun. Munculnya bintik-bintik kecil (floaters) yang melayang di penglihatan juga bisa menjadi tanda bahaya. Oleh karena itu, jangan anggap remeh mata merah yang tidak kunjung sembuh.

Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mata adalah investasi berharga untuk masa depan. Jangan sepelekan gejala mata merah. Segera periksakan diri ke dokter mata jika mengalami keluhan pada mata. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dan menjaga kualitas penglihatan Anda.

Scroll to Top