Sulawesi Selatan mencatatkan 1.214 kasus HIV/AIDS dari Januari hingga Agustus 2025. Data yang mengkhawatirkan ini mengungkap bahwa mayoritas kasus, yaitu 572, berasal dari praktik hubungan seks sesama pria (LSL).
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel mengungkapkan bahwa Kota Makassar menjadi wilayah dengan tingkat penularan tertinggi, mencapai 563 kasus. Hal ini sejalan dengan prinsip epidemiologi, di mana populasi yang padat cenderung meningkatkan penyebaran penyakit. Tingginya angka kematian akibat HIV juga menjadi perhatian, dengan 394 kasus meninggal dunia sepanjang tahun 2025.
Dinas Kesehatan Sulsel mengakui belum memahami sepenuhnya akar masalah maraknya LSL di wilayahnya. Mereka mendorong adanya penelitian mendalam untuk mengungkap faktor-faktor pendorong, baik itu gaya hidup, tradisi dalam kelompok tertentu, atau pengaruh lingkungan sosial seperti tempat gym dan aktivitas serupa.
Upaya pencegahan terus digalakkan melalui sosialisasi yang menyasar kelompok usia muda dan populasi kunci. Kombinasi pencegahan dilakukan melalui skrining, pengobatan infeksi menular seksual (IMS), penyediaan alat suntik steril, dan terapi rumatan metadon. Pelibatan lintas program dan sektor juga dioptimalkan, dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang mampu melakukan tes dan pengobatan di 24 kabupaten/kota.
Penting bagi pengidap HIV/AIDS untuk patuh mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). Obat ini berperan krusial dalam menekan jumlah virus dalam tubuh, menjaga imunitas, dan mencegah infeksi lain. Putus obat dapat memicu resistensi virus, mempersulit pengobatan dan memperburuk kondisi kesehatan. Kontrol rutin di layanan kesehatan juga sangat dianjurkan untuk memantau kondisi tubuh dan efektivitas pengobatan. Dukungan dari keluarga dan lingkungan juga memegang peranan penting dalam membantu pengidap HIV/AIDS menghadapi tantangan.
Berikut data rinci kasus HIV di Sulsel periode Januari-Agustus 2025:
Distribusi Kasus per Wilayah:
- Kota Makassar: 563
- Kabupaten Gowa: 119
- Kota Palopo: 79
- Kabupaten Bone: 46
- Kabupaten Toraja Utara: 42
- Kota Parepare: 41
- Kabupaten Pinrang: 33
- Kabupaten Sidrap: 32
- Kabupaten Bulukumba: 30
- Kabupaten Jeneponto: 30
- Kabupaten Takalar: 25
- Kabupaten Luwu: 22
- Kabupaten Tana Toraja: 22
- Kabupaten Luwu Timur: 19
- Kabupaten Wajo: 16
- Kabupaten Bantaeng: 13
- Kabupaten Sinjai: 13
- Kabupaten Soppeng: 12
- Kabupaten Maros: 12
- Kabupaten Barru: 10
- Kabupaten Kepulauan Selayar: 11
- Kabupaten Pangkep: 9
- Kabupaten Luwu Utara: 8
- Kabupaten Enrekang
Total Kasus: 1.214
Kematian: 394 orang
Jenis Kelamin Pengidap:
- Laki-laki: 74%
- Perempuan: 26%
Golongan Umur Pengidap:
- 25-49 tahun: 51%
- 15-24 tahun: 37%
- >50 tahun: 5%
Faktor Risiko:
- Lelaki Seks Lelaki (LSL): 572 kasus
- Populasi Umum: 200 kasus
- Penyakit TB: 162 kasus
- Pelanggan PS: 59 kasus
- Ibu Hamil: 54 kasus
- Pasangan ODHIV: 52 kasus
- Waria: 42 kasus
- WPS: 22 kasus