Perbedaan Pendapat Trump dan Starmer Soal Negara Palestina Warnai Pertemuan di London

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu di London, membahas isu krusial terkait pengakuan negara Palestina. Pertemuan tersebut mengungkap perbedaan pandangan yang signifikan antara kedua pemimpin.

Trump secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya dengan langkah Inggris yang berencana mengakui Palestina sebagai sebuah negara. "Saya memiliki perbedaan pendapat dengan perdana menteri mengenai hal itu – salah satu dari sedikit perbedaan pendapat kami," ujarnya dalam konferensi pers bersama Starmer.

Starmer sebelumnya telah mengumumkan niat Inggris untuk mengambil langkah menuju pengakuan negara Palestina di Majelis Umum PBB, serta mendukung resolusi PBB yang mendorong solusi dua negara guna mengakhiri konflik di Gaza.

Sementara itu, AS secara konsisten menolak gagasan pengakuan sepihak terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.

Pertemuan tersebut juga membahas situasi yang terus memburuk di Gaza. Starmer menekankan bahwa ia dan Trump sepakat tentang "perlunya perdamaian."

Trump mengungkapkan keinginannya agar konflik segera berakhir dan para sandera dibebaskan. Ia menyebut situasi tersebut "kompleks", namun menghindari jawaban langsung mengenai apakah ia akan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pemboman di Gaza.

Starmer menggambarkan situasi di Gaza sebagai "tidak dapat ditoleransi" dan menekankan pentingnya pengiriman bantuan kemanusiaan secepat mungkin. Ia menambahkan bahwa pengakuan negara Palestina akan menjadi bagian dari "rencana perdamaian" yang lebih luas, termasuk memastikan Hamas tidak memiliki peran dalam pemerintahan. Rincian lebih lanjut mengenai kapan pengakuan resmi akan diberikan belum diungkapkan.

Media Inggris melaporkan bahwa Starmer dapat menyelesaikan rencana pengakuan negara Palestina secepatnya akhir pekan ini, menjelang Sidang Umum PBB.

Konflik yang berkepanjangan telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang dahsyat. Serangan Hamas pada Oktober 2023 mengakibatkan ribuan korban jiwa. Serangan balasan Israel di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas dan ratusan ribu lainnya terluka, serta menyebabkan jutaan warga Gaza menghadapi kelaparan.

Scroll to Top