Invasi darat terbaru Israel di Kota Gaza memunculkan kekhawatiran baru. Laporan menyebutkan pasukan Israel menggunakan metode baru, yaitu "robot bom" atau kendaraan lapis baja berisi bom yang dioperasikan dari jarak jauh. Penggunaan taktik ini bertujuan untuk melanjutkan serangan di tengah kecaman internasional atas agresi yang disebut sebagai kejahatan perang genosida.
Warga Palestina yang berusaha melarikan diri dari Kota Gaza mengungkapkan ketakutan mereka terhadap "bom robot raksasa" yang digunakan dalam operasi darat terbaru Israel. Invasi ini dilaporkan telah menewaskan lebih dari seratus orang.
Hussein Mansour (55), seorang warga Gaza City, menggambarkan suara mengerikan dari ledakan "bom robot raksasa" yang terjadi di sekitar permukiman dan jalanan. Ledakan yang terjadi pada dini hari itu menimbulkan ketakutan, terutama bagi anak-anak. Mansour dan keluarganya terpaksa bertahan di Gaza City karena keterbatasan biaya untuk evakuasi.
Jenin Raffia (23), seorang ibu dengan delapan anggota keluarga, juga membenarkan keberadaan bom robot tersebut. Ia mengatakan bahwa puluhan robot jebakan diledakkan dari jarak jauh di area tempatnya berlindung, menghancurkan seluruh kawasan dalam sekejap. Raffia termasuk di antara warga yang berupaya mengungsi ke Gaza selatan, namun terhambat oleh padatnya lalu lintas.
Media Israel melaporkan bahwa Komando Selatan Israel menggunakan kendaraan lapis baja pengangkut personel (APC) M113 yang telah dimodifikasi dengan bahan peledak. Kendaraan lawas ini dapat diledakkan dari jarak jauh. Modifikasi ini dilakukan untuk mengurangi jumlah korban jiwa di kalangan tentara Israel.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa modifikasi tersebut terutama ditujukan untuk menghancurkan bangunan-bangunan besar. M113 diisi dengan berton-ton bahan peledak yang dapat menciptakan gelombang kejut yang sangat kuat.
Sebuah laporan dari lembaga hak asasi manusia menyebutkan bahwa ratusan rumah dimusnahkan setiap hari dengan menggunakan kendaraan yang membawa hampir seratus ton bahan peledak. Operasi ini sering dilakukan pada malam atau dini hari, dengan suara ledakan yang dapat terdengar hingga radius puluhan kilometer.