Kabupaten Sumenep Genjot Imunisasi Campak Rubela, Cakupan Hampir Sentuh Target

Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB), terus berupaya keras dalam mencegah penyebaran penyakit menular. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan menjalankan program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR).

Hingga hari ke-20 pelaksanaan imunisasi, per Kamis, 18 September 2025, program ini telah mencatatkan capaian yang menggembirakan, yaitu 88,3 persen dari total 73.969 anak yang menjadi sasaran.

Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasah, menyampaikan bahwa hingga 17 September 2025 pukul 16.00 WIB, sebanyak 65.289 anak telah menerima imunisasi MR. Rincian capaian per kelompok usia adalah sebagai berikut:

  • Usia 9–12 bulan: Dari 3.404 sasaran, 2.632 anak telah diimunisasi (77,3 persen).
  • Usia 12–47 bulan: Dari 31.237 sasaran, 26.346 anak telah diimunisasi (84,3 persen).
  • Usia 4–6 tahun: Dari 26.308 sasaran, 24.823 anak telah diimunisasi (94,4 persen).
  • Usia 7 tahun: Dari 13.020 sasaran, 11.488 anak telah diimunisasi (88,3 persen).

Ellya mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja keras tim di lapangan, terutama di wilayah kepulauan yang menghadapi tantangan geografis yang signifikan. Puskesmas Giligenting mencatatkan capaian tertinggi dengan 99 persen, sementara Puskesmas Dungkek masih berada di angka 60 persen.

Keberhasilan program ORI MR ini membutuhkan dukungan dari berbagai sektor, termasuk pemerintah desa dan kecamatan. Sosialisasi yang intensif mengenai pentingnya imunisasi terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat vaksinasi.

DKP2KB Sumenep berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh, mulai dari penyediaan vaksin, logistik kesehatan, perbaikan fasilitas layanan, hingga penyiapan ruang isolasi bagi pasien campak. Edukasi publik juga dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat agar pesan pencegahan lebih mudah diterima.

Masyarakat diimbau untuk segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan gejala campak. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

Sebagai tindak lanjut, DKP2KB Sumenep terus melakukan pemantauan epidemiologi, analisis data kasus, dan penanganan intensif di wilayah dengan risiko tinggi. Upaya ini diharapkan dapat menekan penularan campak dan memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumenep.

Scroll to Top