Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) optimis mencapai peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2026. Target PNBP ini diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun 2025.
Sekretaris Jenderal Kominfo, Ismail, mengungkapkan bahwa sumber utama PNBP Kominfo berasal dari tiga pilar utama: spektrum frekuensi radio, jasa telekomunikasi yang terkait dengan pendapatan usaha para pelaku industri, dan Badan Layanan Umum (BLU) Universal Service Obligation (USO).
Peningkatan penerimaan ini didorong oleh hasil lelang spektrum frekuensi baru yang dilakukan pemerintah. Kominfo baru saja membuka lelang frekuensi 1,4 GHz dengan rentang 1432 MHz hingga 1512 MHz, selebar 80 MHz. Frekuensi ini ditujukan untuk mendukung penyelenggaraan internet cepat 100Mbps dan layanan yang lebih terjangkau. Beberapa penyedia layanan telekomunikasi, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, dan PT Indosat Tbk, turut serta dalam lelang frekuensi 1,4 GHz ini.
Selain frekuensi 1,4 GHz, Kominfo juga berencana untuk melelang dua frekuensi lainnya pada tahun ini, yaitu 700 MHz dan 26 GHz.
Secara keseluruhan, PNBP Kominfo pada tahun 2026 diperkirakan mencapai sekitar Rp25 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor spektrum frekuensi.
"Totalnya sekitar Rp25 triliun dari tiga sumber tersebut. Khusus untuk spektrum, diperkirakan mencapai sekitar Rp22 triliun pada tahun 2026," jelas Ismail.
Target yang ambisius ini melanjutkan tren positif kinerja PNBP Kominfo pada tahun 2025. Pada kuartal I tahun ini, Kominfo tercatat sebagai kontributor PNBP terbesar di antara seluruh kementerian dan lembaga (K/L). Dari total PNBP K/L sebesar Rp29,7 triliun, Kominfo menyumbang Rp3,25 triliun atau 10,9 persen.
Capaian ini melampaui kontribusi kementerian besar lainnya seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).
Plh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Suahasil Nazara, menyampaikan bahwa PNBP K/L menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap APBN.
Realisasi PNBP hingga 31 Maret 2025 mencapai Rp115,9 triliun atau 22,6 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp513,6 triliun.