Jakarta – Kabar baik datang dari sektor energi! Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa Shell dan pengelola SPBU swasta lainnya telah menyetujui skema impor Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Pertamina. Kesepakatan ini dicapai setelah serangkaian pertemuan yang intensif.
Namun, ada satu syarat penting yang diajukan oleh pihak Shell Cs: BBM yang diimpor dari Pertamina harus dalam bentuk base fuel atau belum tercampur. Mereka menghendaki bahan dasar BBM, bukan produk jadi yang sudah diformulasikan.
Bahlil menggambarkan permintaan ini dengan analogi pembuatan teh. Awalnya, Pertamina ingin menjual BBM dalam bentuk teh siap minum, namun pihak swasta lebih memilih untuk mendapatkan air panasnya saja. Permintaan ini telah disetujui oleh pemerintah.
Untuk menjamin mutu BBM yang diimpor, pemerintah akan menunjuk surveyor independen yang akan melakukan pengawasan ketat. Surveyor ini akan terlibat sejak awal proses, memastikan kualitas BBM sesuai standar yang ditetapkan.
Beberapa waktu terakhir, sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo mengalami kelangkaan stok BBM. Kondisi ini memaksa mereka untuk mengumumkan ketidaktersediaan sebagian besar jenis BBM kepada publik. Bahkan, beberapa SPBU sampai merumahkan karyawannya karena tidak ada lagi BBM yang bisa dijual.
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia menjelaskan bahwa terjadi pergeseran konsumen dari SPBU Pertamina ke SPBU swasta. Salah satu penyebabnya adalah kasus korupsi tata kelola minyak yang melibatkan oknum pejabat Pertamina.
Pemerintah kini berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu opsi yang ditempuh adalah mengizinkan perusahaan swasta mengimpor BBM melalui kuota yang dimiliki Pertamina. Langkah ini diambil sebagai solusi jangka pendek, mengingat kuota impor BBM perusahaan swasta telah habis, sementara pemerintah tidak ingin menambah kuota impor demi menjaga neraca perdagangan.
Dwi Anggia menekankan bahwa kebijakan impor satu pintu melalui Pertamina ini bersifat sementara dan hanya berlaku hingga akhir tahun. Ini merupakan alternatif jangka pendek untuk mengatasi kelangkaan BBM yang dialami SPBU swasta.