Prediksi tren Bitcoin sebelumnya menunjukkan akurasi yang menarik, termasuk dengan penundaan yang diperhitungkan. Data ekonomi global memegang peranan penting dalam pergerakan harga aset kripto ini.
Kilasan Balik Prediksi Sebelumnya:
Beberapa indikator ekonomi yang terbukti akurat dalam memprediksi pergerakan Bitcoin meliputi:
- Indeks Harga Rumah Tiongkok: Kenaikan sesuai prediksi.
- NY State Empire Index: Penurunan terkonfirmasi.
- Penjualan Ritel: Kenaikan yang diprediksi, meskipun terdapat kompleksitas dalam perhitungan datanya.
- Housing Starts: Penurunan sesuai ekspektasi.
- Keputusan FOMC (Pemangkasan 25 bps): Prediksi pump and dump and pump terbukti.
- Data Klaim Pengangguran: Penurunan terverifikasi.
- Philadelphia Fed Index: Pergerakan moderat yang diprediksi.
- CPI Jepang: Stagnasi sesuai prediksi.
- Keputusan BOJ Mempertahankan Suku Bunga: Sesuai prediksi dan berdampak positif pada Bitcoin.
Fokus Prediksi Minggu Depan:
Berikut adalah tinjauan mendalam terhadap data ekonomi yang diperkirakan akan memengaruhi harga Bitcoin pada minggu mendatang:
Senin, 22 September 2025:
- Suku Bunga Pinjaman Premium Tiongkok (09.00 WITA): Penurunan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas dan mendorong kenaikan harga Bitcoin. Jika suku bunga dipertahankan, dampaknya tetap positif, terutama jika pembayaran barang dari Tiongkok tidak menggunakan dolar AS.
- Chicago Fed National Activities Index (20.30 WITA): Penurunan indeks menunjukkan perlambatan ekonomi di wilayah tersebut, yang berpotensi memicu kenaikan harga Bitcoin.
Selasa, 23 September 2025:
- S&P Global Manufacturing PMI (21.45 WITA): Penurunan indeks manufaktur mengindikasikan perlambatan belanja perusahaan, yang dapat memaksa The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya, sehingga berdampak positif pada Bitcoin.
Rabu, 24 September 2025:
- New Home Sales (22.00 WITA): Penurunan penjualan rumah baru, sejalan dengan tren stagnasi NAHB dan penurunan Housing Starts, dapat memicu kenaikan harga Bitcoin. Pernyataan Powell tentang kekurangan rumah di AS perlu dipertimbangkan dalam konteks strategi untuk menjaga permintaan dolar.
Kamis, 25 September 2025:
- GDP (20.30 WITA): Kenaikan GDP seringkali berkorelasi dengan inflasi, yang dapat mendorong kenaikan DXY. Namun, dampaknya terhadap Bitcoin mungkin tidak terlalu signifikan.
- Existing Home Sales (22.00 WITA): Setelah serangkaian data negatif di sektor perumahan, kemungkinan akan ada sedikit kabar baik untuk menyeimbangkan sentimen pasar. Pergerakan moderat (woles) diharapkan.
Jumat, 26 September 2025:
- Personal Consumption Expenditure (PCE) (20.30 WITA): Data PCE akan memberikan gambaran tentang pengaruh inflasi terhadap belanja pribadi. Peningkatan PCE, meskipun Core PCE stagnan, dapat mengindikasikan dampak tarif impor.
- Unmich 1 Year Inflation (22.00 WITA): Setelah stagnasi, ekspektasi kenaikan inflasi jangka pendek dapat memicu kenaikan harga Bitcoin. Kenaikan Unmich 5 tahun mengindikasikan potensi inflasi double digit, yang dapat mendorong pemerintah AS untuk mencari exit liquidity baru, termasuk dalam bentuk Bitcoin.
Kesimpulan:
Minggu depan menjanjikan pergerakan harga Bitcoin yang menarik, dipengaruhi oleh serangkaian data ekonomi global dan kebijakan moneter. Perhatikan indikator-indikator di atas untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang potensi tren pasar.