Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada semester pertama tahun 2025. Meskipun laba bersih mengalami penurunan sedikit, aset perusahaan berhasil tumbuh signifikan.
Laba bersih Bank Mandiri pada semester I 2025 tercatat sebesar Rp 24,5 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 7,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 26,55 triliun.
Namun demikian, secara konsolidasi, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11,4% menjadi Rp 2.514,68 triliun pada kuartal II 2025. Pendorong utama pertumbuhan ini adalah penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp 1.701 triliun, atau naik 11% secara tahunan. Pertumbuhan kredit ini melampaui rata-rata industri perbankan yang sebesar 7,03% pada Juni 2025.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyatakan bahwa pertumbuhan kredit yang dicapai menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam mendukung pembiayaan produktif di berbagai sektor strategis. Bank Mandiri akan terus menjaga pertumbuhan kreditnya di atas rata-rata industri.
Bank Mandiri juga berhasil menjaga kualitas asetnya dengan baik. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross Bank Mandiri terjaga di level 1,08% secara bank only, lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,22%. Selain itu, rasio pencadangan atau NPL Coverage Ratio Bank Mandiri mencapai 273%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko.
Novita menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk memastikan pertumbuhan kredit yang sehat dengan manajemen risiko yang disiplin. Dengan demikian, profitabilitas dapat terjaga secara konsisten.