Waspada! Bahaya Tersembunyi di Pantai yang Sering Terabaikan: Lubang Pasir

Liburan ke pantai bersama keluarga memang momen yang dinanti, terutama bagi anak-anak. Namun, di balik kesenangan itu, ada berbagai risiko yang perlu diwaspadai. Selain bahaya tenggelam, sengatan ubur-ubur, atau arus balik, ada satu ancaman yang sering kali kurang disadari: lubang pasir.

Meskipun jarang terdengar, insiden runtuhnya lubang pasir justru lebih banyak menyebabkan kematian dibandingkan serangan hiu. Menggali lubang di pasir adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak, tetapi lubang yang terlalu dalam bisa menjadi sangat berbahaya.

Mengapa Lubang Pasir Bisa Runtuh?

Ketika lubang pasir yang digali tiba-tiba runtuh dan menimpa anak, mereka bisa kesulitan untuk melarikan diri. Anak-anak kecil dapat tertimbun dan mengalami sesak napas.

Runtuhnya lubang pasir berkaitan erat dengan perubahan sifat pasir basah saat mengering. Pasir basah mudah dibentuk dan menempel, sehingga memungkinkan kita membuat lubang. Namun, ketika pasir mulai mengering, ia kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan bentuknya dan akhirnya runtuh karena beratnya sendiri.

Semakin dalam lubang yang digali, semakin besar risiko runtuh. Dinding lubang yang awalnya kokoh akan mengering, kehilangan kekuatan, dan ambruk secara tiba-tiba. Fenomena ini mirip dengan kastil pasir yang hancur saat pasirnya mengering.

Jadi, saat bermain di pantai, perhatikan kedalaman lubang pasir yang digali. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama agar liburan tetap menyenangkan dan tanpa insiden.

Scroll to Top