Trauma masa lalu mendorong Lani, seorang WNI, untuk memulai hidup baru di Australia. Awalnya kesulitan beradaptasi, Lani menemukan panggilan hatinya sebagai relawan perawat (caregiver) bagi lansia penderita demensia.
Perjumpaan dengan Mrs. Wright, seorang wanita lansia yang kehilangan ingatannya karena demensia, mengubah hidup Lani. Meskipun fisiknya kuat dan terkadang sulit dikendalikan, Lani dengan sabar dan penuh cinta kasih merawat Mrs. Wright.
Setiap hari, Lani membantu Mrs. Wright dalam segala aktivitasnya, mulai dari mandi, berpakaian, hingga menyiapkan makanan. Lani juga rajin menemaninya berkomunikasi, membacakan cerita, menonton televisi, atau sekadar berjalan-jalan di taman.
Meskipun kadang Mrs. Wright lupa sudah makan dan meminta lagi, atau marah tanpa alasan, Lani tetap sabar dan memaklumi kondisinya. Ia berusaha melibatkan Mrs. Wright dalam kegiatan sehari-hari, seperti membuat kue atau puding bersama.
Melalui pengalamannya merawat Mrs. Wright, Lani belajar banyak hal tentang kesabaran, empati, dan cinta tanpa syarat. Baginya, merawat penderita demensia bukan hanya sekadar merawat fisik, tetapi juga memberikan cinta dan kasih sayang.
Sebagai relawan, Lani tidak mendapatkan gaji. Namun, ia menabung kebaikan dan mendapatkan asuransi kesehatan. Waktu yang ia dedikasikan sebagai relawan dapat dikonversi menjadi perawatan gratis di rumah sakit jika ia membutuhkan.
Kisah Lani ini adalah bukti bahwa dalam setiap kesulitan, selalu ada kesempatan untuk menemukan makna hidup dan memberikan dampak positif bagi orang lain. Pengalaman Lani menjadi inspirasi bagi kita semua.