Teheran diguncang tragedi. Ledakan besar mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di selatan Iran pada Minggu (27/4/2025), mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ribuan luka-luka.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, segera memerintahkan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab ledakan, termasuk kemungkinan kelalaian atau unsur kesengajaan.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, langsung meninjau lokasi bencana di Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan. Ia memastikan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan para korban luka.
"Kami datang untuk melihat langsung apa yang bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah," ujarnya, seraya menekankan perhatian pada keluarga yang kehilangan orang terkasih.
Ledakan itu memicu kebakaran hebat yang berlangsung lebih dari 24 jam, menimbulkan polusi udara yang signifikan. Sekolah dan kantor di Bandar Abbas ditutup, dan warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dengan menggunakan masker.
Penyelidikan awal mengarah pada dugaan bahwa ledakan berasal dari kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia berbahaya. Sejumlah kontainer dilaporkan ikut meledak. Pejabat Provinsi Hormozgan, Mohammad Ashouri, mengonfirmasi 40 orang tewas akibat ledakan. Jumlah korban luka mencapai 1.242 orang, dan sebagian diterbangkan ke Teheran untuk perawatan intensif.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Reza Talaei-Nik, membantah spekulasi keterlibatan bahan bakar militer dalam insiden ini. Sementara itu, laporan media asing, mengutip sumber yang berhubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, menyebutkan kemungkinan keterlibatan natrium perklorat, bahan utama bahan bakar padat untuk rudal.
Menteri Dalam Negeri, Eskandar Momeni, menyatakan bahwa situasi telah stabil di Pelabuhan Shahid Rajaee, pelabuhan komersial terbesar di Iran. Aktivitas pemuatan kontainer dan pengurusan bea cukai berangsur normal. Hanya satu zona di pelabuhan yang terdampak, menurut Menteri Jalan Raya dan Pembangunan Perkotaan, Farzaneh Sadegh.
Foto udara memperlihatkan asap hitam pekat masih mengepul dari lokasi kejadian. Petugas pemadam kebakaran terus berupaya memadamkan api, dan helikopter menjatuhkan air ke zona bencana. Akses menuju area terdampak dibatasi hanya untuk media Iran.
Ledakan ini terjadi di tengah perundingan antara delegasi Iran dan Amerika Serikat di Oman terkait program nuklir Teheran, di mana kedua belah pihak melaporkan kemajuan dalam dialog tersebut.
Meskipun otoritas Iran menyatakan ledakan sebagai kecelakaan, insiden ini terjadi di tengah ketegangan regional. Pada tahun 2020, dilaporkan bahwa Israel pernah melancarkan serangan siber terhadap Pelabuhan Shahid Rajaee.