Para astronom baru-baru ini menemukan sebuah planet di luar tata surya kita, yang disebut eksoplanet, dengan karakteristik yang menjanjikan. Planet ini berpotensi memiliki kemiripan dengan Bumi dan berada di zona layak huni, area di sekitar bintang di mana air cair dapat eksis di permukaan planet.
Eksoplanet ini adalah bagian dari sistem bintang TRAPPIST-1, sebuah sistem yang terletak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi. Sistem ini unik karena bintang induknya, TRAPPIST-1, sangat kecil, seukuran Jupiter, tetapi memiliki tujuh planet berbatu yang mengorbitnya. Tiga dari planet ini berada di zona layak huni.
Fokus utama penelitian saat ini adalah TRAPPIST-1 e, planet keempat dari bintang TRAPPIST-1. Pengamatan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) sepanjang tahun lalu belum memberikan kepastian apakah planet ini memiliki atmosfer atau tidak. Meskipun demikian, peluang masih terbuka, dan pengamatan lanjutan telah dijadwalkan untuk memberikan jawaban yang lebih pasti.
Sejauh ini, pengamatan dengan JWST hanya mampu menepis keberadaan atmosfer pada TRAPPIST-1 b, planet yang paling dekat dengan bintang induknya. TRAPPIST-1 e dianggap sebagai kandidat terbaik untuk mendukung keberadaan air cair di permukaannya.
Planet ini memiliki ukuran yang hampir sama dengan Bumi dan menyelesaikan orbitnya mengelilingi bintang dalam waktu hanya enam hari. Karena bintang induknya lebih kecil dari Matahari, semua planet di sistem TRAPPIST-1 berada sangat dekat satu sama lain.
Para astronom mencari keberadaan atmosfer dengan menganalisis cahaya bintang saat planet melintas di depannya. Perubahan kecil pada cahaya tersebut dapat mengindikasikan adanya gas tertentu.
Penelitian sejauh ini telah menyingkirkan kemungkinan adanya atmosfer primer berbasis hidrogen pada TRAPPIST-1 e. Penelitian juga menunjukkan bahwa planet ini tidak memiliki atmosfer kaya karbon dioksida seperti Venus atau Mars. Sebaliknya, TRAPPIST-1 e mungkin memiliki atmosfer berbasis nitrogen, mirip dengan Bumi atau bulan Titan milik Saturnus.
Jika keberadaan atmosfer pada TRAPPIST-1 e terkonfirmasi, pengamatan lanjutan dengan JWST akan diperlukan untuk mendeteksi gas spesifik seperti metana, yang di Bumi sering dikaitkan dengan keberadaan kehidupan.
Penemuan atmosfer di TRAPPIST-1 e akan menjadi terobosan besar dalam ilmu astronomi. Sistem bintang katai merah seperti TRAPPIST-1 sangat umum di alam semesta. Jika atmosfer dapat bertahan di sana, maka peluang adanya kehidupan di luar Bumi akan jauh lebih besar.