Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti urgensi peningkatan edukasi mengenai manfaat imunisasi bagi kesehatan anak. Langkah ini krusial untuk menggenjot cakupan program vaksinasi secara nasional.
Ketua IDAI menekankan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi masih timpang. Di perkotaan, kesadaran orang tua umumnya tinggi, sebaliknya di daerah-daerah masih banyak yang meragukan bahkan menolak imunisasi.
Kondisi ini berimbas pada cakupan imunisasi yang belum optimal, membuka celah bagi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi. Fakta munculnya KLB menjadi bukti bahwa cakupan imunisasi di Indonesia belum ideal.
Contohnya, KLB campak yang baru-baru ini terjadi di Sumenep, Jawa Timur, menyebabkan peningkatan kasus dan bahkan merenggut nyawa 17 orang. Sebagai respons, pemerintah menggelar vaksinasi massal untuk menekan penyebaran campak.
IDAI menekankan pentingnya menggencarkan edukasi mengenai manfaat vaksinasi sebagai perlindungan bagi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya yang bisa dicegah. Edukasi yang masif adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.
Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi jauh lebih berbahaya dibandingkan efek samping ringan yang mungkin timbul setelah penyuntikan vaksin.
Selain itu, kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi yang efektif juga perlu ditingkatkan. Penyampaian informasi yang sederhana dan mudah dipahami akan meningkatkan kepercayaan orang tua terhadap manfaat vaksinasi.
Vaksinasi melindungi anak dari berbagai penyakit, termasuk campak, hepatitis B, polio, TBC, difteri, pertusis, tetanus, dan pneumonia.
Sebagai wujud dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan cakupan vaksinasi, IDAI aktif mengadakan kegiatan vaksinasi massal balita bekerja sama dengan berbagai pihak. Langkah ini merupakan bentuk kontribusi IDAI sebagai dokter anak untuk membantu mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi.
