KABUL – China dan Taliban secara tegas menolak pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, terkait rencananya untuk merebut kembali Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Penolakan ini menunjukkan sikap tegas Taliban dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.
Trump sebelumnya mengklaim sedang bernegosiasi dengan pemimpin Afghanistan untuk mendapatkan kembali kendali atas pangkalan tersebut. Ia beralasan bahwa lokasi pangkalan tersebut strategis karena dekat dengan infrastruktur nuklir utama China, sehingga penting bagi kepentingan Washington.
3 Alasan Penolakan China dan Taliban Terhadap Rencana Trump:
Kedaulatan Afghanistan di Tangan Rakyatnya: Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa China menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah Afghanistan. Masa depan Afghanistan harus ditentukan oleh rakyat Afghanistan sendiri, tanpa campur tangan pihak asing.
Menolak Kehadiran Militer Asing: Seorang diplomat Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyatakan bahwa rakyat Afghanistan menolak kembalinya pasukan AS. Hubungan antara Kabul dan Washington harus didasarkan pada rasa saling menghormati di bidang ekonomi dan politik, tanpa kehadiran militer AS di wilayah Afghanistan.
Pangkalan Militer di Bawah Kendali Afghanistan: Pangkalan yang awalnya dibangun oleh Soviet ini kini berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan Afghanistan yang dipimpin Taliban, setelah penarikan pasukan AS pada tahun 2021.
Trump mengecam penarikan pasukan AS yang terjadi di bawah pemerintahan Joe Biden sebagai sebuah "aib". Ia juga menuduh China memanfaatkan pangkalan tersebut, meskipun tanpa memberikan bukti yang konkret. Pemerintah Afghanistan telah membantah klaim tersebut.