Fenomena gerhana telah memukau manusia selama berabad-abad, bahkan sebelum catatan sejarah ada. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pemahaman kita tentang gerhana pun berkembang pesat. Namun, sejumlah mitos kuno masih bertahan meski telah dibantah oleh sains.
Berikut sembilan mitos populer tentang gerhana yang sudah dipatahkan oleh penjelasan ilmiah:
1. Gerhana Menyebabkan Kebutaan
Saat gerhana Matahari total, ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, korona Matahari hanya memancarkan radiasi elektromagnetik. Radiasi ini sangat redup, jutaan kali lebih redup dari cahaya Matahari biasa, dan tidak cukup kuat untuk menyebabkan kebutaan. Bahaya sebenarnya terletak pada melihat langsung ke Matahari sebelum atau sesudah fase totalitas, yang dapat merusak retina.
2. Gerhana Berbahaya Bagi Janin
Mitos ini mengklaim radiasi berbahaya selama gerhana Matahari total dapat membahayakan ibu hamil dan janin. Padahal, radiasi elektromagnetik dari korona aman. Selain itu, partikel neutrino dari Matahari, yang secara konstan melewati tubuh kita, tidak berbahaya dan tidak terpengaruh oleh gerhana.
3. Gerhana Meracuni Makanan
Gagasan ini terkait dengan anggapan keliru tentang sinar Matahari berbahaya selama gerhana. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa gerhana dapat merusak makanan. Jika seseorang mengalami keracunan makanan selama gerhana, itu kemungkinan disebabkan oleh faktor lain, bukan karena fenomena alam tersebut.
4. Gerhana Adalah Pertanda Buruk
Keyakinan bahwa gerhana adalah pertanda malapetaka didorong oleh bias konfirmasi. Kita cenderung mengingat kejadian buruk yang terjadi bersamaan dengan gerhana, tetapi melupakan saat gerhana terjadi tanpa diikuti kejadian negatif. Gerhana hanyalah fenomena alam, bukan pertanda buruk.
5. Tidak Ada Gerhana di Kutub Utara atau Selatan
Kutub Utara dan Selatan tidak memiliki keistimewaan astronomis khusus. Gerhana Matahari total pernah terlihat di Kutub Utara pada 20 Maret 2015, dan di Kutub Selatan pada 23 November 2003.
6. Bulan Menjadi Hitam Pekat Saat Gerhana Total
Saat gerhana Matahari total, Bulan tidak menjadi hitam pekat. Sebaliknya, permukaannya tampak samar karena diterangi oleh cahaya Bumi (Earthshine), dikelilingi oleh korona Matahari yang lebih terang.
7. Korona Matahari Selalu Terlihat Saat Gerhana Total
Sejarah mencatat ada periode di mana korona Matahari tampaknya ‘menghilang’. Selama periode yang disebut Maunder Minimum (1700-an), catatan gerhana Matahari total tidak banyak menyebutkan korona, fitur paling dramatis dalam gerhana total.
8. Gerhana Adalah Tanda Peristiwa Besar Akan Terjadi
Interpretasi ini umum ditemukan dalam astrologi, yang didasarkan pada kebetulan dan kepercayaan non-ilmiah. Ini adalah contoh bias konfirmasi, di mana kita menghubungkan gerhana dengan peristiwa masa depan, mengabaikan kegagalan dan hanya mengingat keberhasilan prediksi.
9. Gerhana Adalah Tanda Dianugerahi Kesehatan
Mitos bahwa gerhana yang terjadi enam bulan sebelum atau sesudah ulang tahun kita adalah pertanda kesehatan yang baik hanyalah kepercayaan umum dalam astrologi. Tidak ada hubungan fisik antara gerhana dan kesehatan kita.
Jadi, jangan mudah percaya pada mitos. Gerhana adalah fenomena alam yang menakjubkan untuk disaksikan dengan aman dan pengetahuan yang benar!