Manchester City harus puas berbagi angka dengan Arsenal dalam laga sengit yang berakhir 1-1. Gol pembuka dari Erling Haaland dimentahkan oleh gol balasan dramatis Gabriel Martinelli di penghujung pertandingan. Namun, yang lebih mencuri perhatian adalah statistik kelam yang dialami sang pelatih, Pep Guardiola.
Pertandingan melawan Arsenal menjadi lembaran baru dalam catatan karier Guardiola. Ia mencatatkan persentase penguasaan bola terendah sepanjang masa kepelatihannya. Sebuah anomali yang mengejutkan mengingat filosofi sepak bola dominan yang selalu ia usung.
Hasil imbang ini juga menjadi indikasi menurunnya performa Manchester City. Banyak yang berpendapat bahwa kelelahan pasca-pertandingan berat melawan Manchester United dan Napoli menjadi faktor utama. Intensitas tinggi dari kedua laga tersebut diduga menguras energi para pemain, sehingga tak mampu tampil maksimal melawan Arsenal.
Apakah ini pertanda penurunan performa Manchester City? Atau hanya sekadar momen inkonsistensi? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, Guardiola memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengembalikan timnya ke performa terbaik.