Aliran modal asing kembali membanjiri Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan lalu (15-19 September 2025). Data menunjukkan investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 3,03 triliun. Kendati demikian, di tengah derasnya arus masuk dana asing, sejumlah saham berkapitalisasi besar (blue chip) justru mengalami tekanan jual yang signifikan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing. Tercatat, net sell asing pada saham BBCA mencapai Rp 1,24 triliun. Akibatnya, harga saham BBCA terkoreksi 2,5% selama sepekan, berakhir di level Rp 7.800. Broker J.P. Morgan Sekuritas Indonesia tercatat sebagai penjual terbesar saham BBCA, dengan nilai penjualan mencapai Rp 724,8 miliar pada harga rata-rata Rp 7.811.
Selain BBCA, dua saham perbankan raksasa lainnya, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), juga menjadi target aksi jual investor asing. BMRI mencatatkan net sell sebesar Rp 1,06 triliun, sementara BBNI sebesar Rp 327,9 miliar.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai net sell asing terbesar selama pekan lalu:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 1,24 triliun
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Rp 1,06 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Rp 327,9 miliar
- PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp 242,8 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT): Rp 181,1 miliar
- PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL): Rp 163,6 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 107,5 miliar
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI): Rp 71,3 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Rp 61 miliar
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP): Rp 53,6 miliar
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 2,51% atau 197,06 poin sepanjang pekan lalu, berakhir di level 8.051,12. Pergerakan indeks selama periode 15-19 September 2025 berada dalam rentang 7.889,19 hingga 8.068,01.
Rata-rata nilai transaksi harian melonjak 47,01% dibandingkan pekan sebelumnya, mencapai Rp 28,55 triliun. Sebanyak 42 miliar saham berpindah tangan dalam 2,13 miliar transaksi. Secara keseluruhan, terdapat 460 saham yang mengalami kenaikan harga, 344 saham mengalami penurunan, dan 152 saham stagnan. Sebanyak 345 saham berhasil mencatatkan kenaikan harga lebih dari 2%.