Kekhawatiran Mendalam Teman-Teman Britney Spears: Kesehatan Mental dan Kebebasan yang Menjadi Dilema

Sejumlah sahabat dekat Britney Spears mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai kondisi kesehatan mental sang bintang pop, terutama menyoroti aktivitasnya di media sosial yang semakin memicu tanya.

Britney, yang kini berusia 43 tahun, dilaporkan menghabiskan sebagian besar waktunya di kediamannya yang luas di Los Angeles. Jarang berinteraksi sosial, ia lebih sering terlihat menari dengan gaya unik yang kerap ia unggah di Instagram.

Sumber terdekat mengungkapkan bahwa meskipun Britney dikelilingi oleh staf, pengawal, dan asisten, ia merasa kekurangan teman sejati. Serangkaian kejadian traumatis, termasuk perceraiannya dengan Sam Asghari pada 2023 dan hubungan singkat dengan Paul Soliz yang penuh masalah, semakin membuatnya menarik diri.

Yang lebih mengkhawatirkan, Britney dikabarkan menolak tawaran bantuan terkait kesehatan mental dari teman-temannya. Terakhir kali ia terlihat di depan publik adalah pada Mei 2025, menjadikan Instagram satu-satunya jendela interaksinya dengan dunia luar. Namun, konten yang ia bagikan justru menimbulkan tanda tanya besar bagi banyak orang.

Unggahan Britney sering menampilkan tarian-tarian eksentrik dengan pakaian minim, kondisi rumah yang terlihat suram dan berantakan, serta penampilan yang seringkali kurang terawat.

"Perilakunya persis seperti yang Anda lihat di internet," ungkap seorang sumber. "Ada momen-momen jernih, dan ada momen-momen yang terasa seperti roller coaster. Tapi dia tetap orang yang paling manis dan baik hati."

"Kami selalu peduli dengan Britney dan kesejahteraannya, serta memastikan apakah dia baik-baik saja. Pertanyaannya adalah ‘bagaimana kami membantunya?’" lanjutnya.

Sejak bebas dari konservatori yang mengikatnya selama 13 tahun di bawah kendali ayahnya pada 2021, Britney Spears secara hukum memiliki kebebasan penuh untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Namun, ironisnya, pembebasan ini justru menimbulkan masalah baru. Sebelum konservatori dicabut, tidak ada pemeriksaan medis menyeluruh terkait kondisi mental Britney. Selain itu, ia kurang memiliki pengalaman dalam hal-hal sederhana yang biasa dilakukan orang dewasa, seperti memilih teman dan pasangan, karena selama ini hidupnya selalu diatur.

"Dia perempuan bebas, dan karena hakim tidak pernah memeriksa riwayat medisnya ketika mereka membebaskannya dari perwalian ini, kita sedang melihat bagaimana hal ini terlihat di mata publik saat ini," ujar seorang sumber.

"Kami mencoba membantu dan mendukung, tetapi pada akhirnya semua dia yang menentukan," tambahnya. "Tidak ada program perawatan lanjutan [sejak] dia keluar dari perwalian. Dia tidak perlu menjalani terapi dan dia merasa tidak memiliki masalah."

"Hukum di California menyatakan bahwa Anda tidak dapat memaksa siapa pun untuk menjalani evaluasi mental," jelas sumber tersebut.

Kebebasan yang diperoleh Britney Spears, di satu sisi, adalah kemenangan setelah bertahun-tahun dikekang. Namun, di sisi lain, kebebasan ini juga menjadi tantangan besar karena kurangnya dukungan dan evaluasi medis yang memadai, serta ketidakmampuan Britney untuk mengelola hidupnya sendiri setelah sekian lama di bawah kendali orang lain. Situasi ini menimbulkan dilema besar bagi orang-orang terdekatnya yang ingin membantu, namun terhalang oleh hukum dan kehendak Britney sendiri.

Scroll to Top