Jakarta – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan peringatan keras terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG). Purbaya mengancam akan menarik kembali anggaran yang telah dialokasikan untuk program tersebut jika Badan Gizi Nasional (BGN) tidak mampu menyerap dana secara efektif.
Ancaman ini muncul seiring dengan rencana Purbaya melakukan tinjauan langsung terhadap pelaksanaan program MBG di lapangan. Ia menekankan, pengalihan anggaran akan dilakukan untuk menghindari dana mengendap yang justru membebani keuangan negara melalui pembayaran bunga utang.
"Jika ditemukan dana masih belum terpakai, kami akan segera membantu agar bisa dimanfaatkan. Namun, jika tetap tidak memungkinkan, dana tersebut akan kami alihkan ke sektor lain yang lebih siap. Ini adalah langkah yang adil, daripada dana menganggur dan kami tetap harus membayar bunga," ujarnya di Istana Kepresidenan.
Purbaya menyebutkan, salah satu opsi pengalihan dana MBG adalah memperpanjang program bantuan beras untuk masyarakat kurang mampu. "Program 2 kali 10 kg beras bisa diperpanjang jika dana MBG tidak dapat diserap. Namun, jika penyerapan MBG berjalan lancar, tentu itu akan menjadi hal yang lebih baik," imbuhnya.
Menteri Keuangan tersebut menekankan pentingnya penyerapan anggaran yang optimal untuk setiap program pemerintah agar dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Data terbaru menunjukkan realisasi penyerapan anggaran MBG masih tergolong rendah. Hingga awal September 2025, BGN mencatat penyerapan anggaran baru mencapai Rp13,2 triliun, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 22 juta orang. Angka ini setara dengan 18,6 persen dari total anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp71 triliun.