SANTO DOMINGO – Sebuah kapal yang membawa 1.000 kilogram kokain dihancurkan oleh serangan udara pesawat tempur Amerika Serikat di perairan lepas pantai Republik Dominika. Insiden ini dilaporkan mengakibatkan tiga orang tewas.
Operasi ini, yang diumumkan oleh badan penegak hukum narkoba dan pejabat AS, menandai peningkatan signifikan aktivitas militer Amerika di wilayah Karibia.
Pihak berwenang Republik Dominika menyatakan telah menyita sebagian kokain dari kapal cepat yang menjadi target serangan. Direktorat Nasional Pengendalian Narkoba Republik Dominika (DNCD) mengungkapkan penemuan 377 paket kokain dari kapal yang diyakini mengangkut total 1.000 kilogram narkoba.
Menurut DNCD, narkoba itu ditemukan setelah serangan udara militer AS terhadap kapal cepat yang diduga digunakan oleh teroris narkotika. Kapal itu dihancurkan sekitar 80 mil laut di selatan Isla Beata. Otoritas Republik Dominika bekerja sama dengan AS untuk mencegat speedboat yang diduga hendak berlabuh dan menggunakan negara itu sebagai jalur transit kokain ke Amerika Serikat.
Rekaman operasi yang dirilis menunjukkan petugas sedang membongkar dan memeriksa tumpukan narkoba yang disita, beberapa paket bertanda "MEN". DNCD menegaskan bahwa ini adalah operasi gabungan pertama antara Amerika Serikat dan Republik Dominika dalam melawan terorisme narkotika di Karibia.
Sebelumnya, AS telah mengerahkan delapan kapal perang dan satu kapal selam ke Karibia selatan sebagai bagian dari upaya memerangi perdagangan narkoba. Gedung Putih mengklaim armada tersebut telah menghancurkan setidaknya tiga kapal pengangkut narkoba, menyebabkan lebih dari selusin orang tewas.
Serangan terhadap kapal-kapal tersebut memicu kritik dari kelompok hak asasi manusia, yang menyebutnya sebagai pembunuhan di luar hukum. Dua senator dari Partai Demokrat telah mengajukan resolusi di Kongres untuk mencegah pemerintah melakukan serangan serupa.
Pemerintahan AS mengklaim bahwa dua kapal yang ditenggelamkan berasal dari Venezuela, dengan Presiden Nicolas Maduro dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba. Maduro membantah tuduhan tersebut dan mengutuk pengerahan Angkatan Laut AS sebagai agresi terhadap negaranya.
Ketegangan antara AS dan Venezuela meningkat dengan insiden jet tempur Venezuela terbang dekat kapal Angkatan Laut AS dan tuduhan penyitaan kapal penangkap ikan Venezuela oleh AS. Angkatan Laut AS telah mengirimkan kapal perang ke perairan dekat Venezuela dan mengerahkan jet tempur F-35 ke Puerto Riko untuk operasi anti-kartel narkoba.