MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan jeda pertempuran dalam konflik di Ukraina selama tiga hari.
Kremlin menyampaikan bahwa gencatan senjata ini akan dimulai pada 8 Mei pagi hingga 11 Mei, bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan yang memperingati berakhirnya Perang Dunia II.
Dalam keterangannya, Putin mengumumkan jeda tempur ini "atas dasar pertimbangan kemanusiaan."
Pihak Ukraina belum memberikan tanggapan resmi.
"Rusia berharap pihak Ukraina akan mengikuti langkah ini," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Jika pihak Ukraina melanggar gencatan senjata, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan memberikan respons yang tepat dan efektif."
"Rusia menegaskan kembali kesiapannya untuk negosiasi damai tanpa prasyarat, dengan tujuan menghilangkan akar masalah dari krisis Ukraina, serta menjalin interaksi yang konstruktif dengan mitra internasional."
Sebelumnya, Kremlin juga pernah mengumumkan gencatan senjata serupa selama 30 jam saat Paskah. Meskipun kedua belah pihak melaporkan penurunan intensitas pertempuran, mereka saling menuduh atas ratusan pelanggaran.
Pengumuman terbaru ini muncul di tengah periode yang digambarkan sebagai minggu yang "sangat penting" bagi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dan saat ini mengendalikan sekitar 20% wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea selatan yang dicaplok oleh Moskow pada tahun 2014.
Diperkirakan ratusan ribu orang, mayoritas tentara, tewas atau terluka sejak tahun 2022.