Senin kelabu bagi investor kripto. Pasar aset digital ini diterpa badai likuidasi dengan nilai fantastis, mencapai US$1,07 miliar atau setara dengan Rp28,2 triliun. Pemicunya? Tak lain adalah Bitcoin (BTC) yang merosot tajam hingga ke level US$112.000.
Data menunjukkan, posisi long (bertaruh harga naik) menjadi korban utama. Dari total likuidasi, sekitar US$1,62 miliar (Rp26,8 triliun) berasal dari mereka yang berharap harga kripto akan meroket. Bahkan, dalam satu jam saja, likuidasi mencapai US$1,08 miliar (Rp18 triliun), didominasi oleh posisi long.
Ethereum (ETH) dan Bitcoin memimpin daftar aset kripto dengan nilai likuidasi terbesar, masing-masing US$494 juta dan US$283 juta. Lebih dari 400 ribu trader terlikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan satu order terbesar mencapai US$12,74 juta pada kontrak BTC-USDT-SWAP di OKX.
Altcoin Ikut Terjungkal
Penurunan harga Bitcoin di pasar spot, dari US$155.700 ke level terendah harian US$112.200, menyeret altcoin lainnya. Ethereum (ETH) terkoreksi hingga 6,6% ke US$4.194. Altcoin besar lainnya seperti XRP dan Solana (SOL) juga mengalami penurunan lebih dari 6%. Dogecoin (DOGE) dan Chainlink (LINK) menjadi yang paling terpukul, masing-masing anjlok sekitar 10% dan 9%.
Akibatnya, kapitalisasi pasar kripto global menyusut sekitar 4%, turun menjadi US$3,9 triliun.
The Fed Jadi Biang Keladi?
Pelemahan pasar kripto terjadi setelah bank sentral AS (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Keputusan ini awalnya memicu optimisme, namun komentar hati-hati dari Ketua The Fed Jerome Powell justru meredam antusiasme pasar.
Powell menekankan bahwa kebijakan lanjutan akan bergantung pada data ekonomi, membuat pasar menurunkan ekspektasi terhadap pelonggaran moneter yang agresif.
Indeks dolar AS (DXY), yang sempat melemah setelah pemangkasan suku bunga, justru ditutup menguat. Penguatan dolar AS ini seringkali berbanding terbalik dengan kinerja aset berisiko, termasuk kripto. Jika dolar terus menguat, tekanan terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa semakin besar.
Minggu ini, pasar akan mencermati pidato dari Powell dan lebih dari 10 pejabat The Fed, serta data indeks harga PCE inti, indikator inflasi favorit The Fed. Proyeksi menunjukkan inflasi AS diperkirakan naik, yang bisa memperkuat alasan The Fed untuk menahan laju pemangkasan suku bunga.
Jika pejabat The Fed memberikan sinyal hawkish (kebijakan ketat), pasar kripto berpotensi menghadapi tekanan tambahan. Sebaliknya, sinyal pelonggaran lebih lanjut bisa memicu kembali momentum kenaikan aset berisiko.