Pemimpin Pasifik Bersiap Suarakan Prioritas Kawasan di Sidang Umum PBB ke-80

Para pemimpin dari negara-negara Pasifik akan hadir di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 23 hingga 29 September. Kehadiran mereka bertujuan untuk memperkuat posisi dan prioritas kawasan dalam percaturan global.

Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kepulauan Pasifik (PIF), akan memimpin delegasi kawasan dalam forum penting ini. Ia akan didampingi oleh Sekretaris Jenderal PIF, Baron Waqa.

Beberapa isu utama yang menjadi fokus perhatian para pemimpin Pasifik meliputi:

  • Aksi dan pendanaan terkait perubahan iklim.
  • Tata kelola laut yang berkelanjutan.
  • Keamanan regional.
  • Pembangunan yang inklusif dan berpusat pada masyarakat.

Selain itu, para pemimpin Pasifik juga direncanakan untuk bertemu dan berdialog dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pertemuan tahunan.

Sekretaris Jenderal PIF, Baron Waqa, menyampaikan bahwa UNGA 80 merupakan momentum krusial bagi suara Pasifik untuk didengarkan secara global. Forum ini menjadi wadah penting untuk melanjutkan advokasi kawasan dan menegaskan peran kepemimpinan "Blue Pacific" dalam mendorong solusi lokal untuk mengatasi tantangan iklim.

Tema sidang UNGA tahun ini, "Lebih baik bersama: 80 tahun dan lebih untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia," dinilai sangat relevan dengan aspirasi kawasan Pasifik.

Sekretariat PIF menekankan komitmen kawasan untuk mewujudkan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan melalui Deklarasi Samudra Pasifik Biru untuk Perdamaian. Deklarasi ini menjadi bukti nyata upaya kawasan dalam menjaga stabilitas di tengah persaingan dan ketegangan geopolitik global yang semakin meningkat.

Scroll to Top