Menkeu Soroti Inflasi Rendah Singapura dan Malaysia, Pertanda Apa?

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pandangannya terkait tingkat inflasi di negara tetangga, Singapura dan Malaysia, yang masing-masing tercatat hanya 0,6 persen dan 1,2 persen pada Agustus 2025.

Menurutnya, angka inflasi tersebut justru mengindikasikan adanya masalah pada sisi permintaan domestik di kedua negara. Ia berpendapat bahwa inflasi di bawah 1,5 persen umumnya kurang baik karena menandakan lemahnya daya beli masyarakat.

Dalam konferensi pers terkait APBN KiTA di Jakarta Pusat, Menkeu Purbaya menyatakan bahwa konsensus para ekonom global menetapkan inflasi ideal berada dalam rentang 1 hingga 3 persen. Oleh karena itu, ia menilai inflasi Indonesia yang berada di level 2,3 persen sebagai angka yang tepat dan sehat bagi perekonomian.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Indonesia pada Agustus 2025 sebesar 2,31 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,51. Sementara itu, terjadi deflasi bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,08 persen.

Deflasi tersebut terutama disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas seperti tomat dan cabai rawit menjadi penyumbang utama deflasi pada periode tersebut.

Scroll to Top