Investor Asing Aktif Memborong Saham, Sektor Barang Baku dan Finansial Tertekan

Awal pekan ini, Senin (22 September 2025), pasar modal Indonesia diwarnai aksi beli bersih (net buy) investor asing senilai Rp 491,7 miliar.

Saham-saham terafiliasi Grup Salim, yaitu Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), menjadi incaran utama dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp 523 miliar. Meskipun demikian, harga saham AMMN justru terkoreksi 8,1% ke level Rp 7.050.

Selain AMMN, saham perusahaan milik Prajogo Pangestu, Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), juga mengalami akumulasi signifikan oleh investor asing, yakni sebesar Rp 166,2 miliar. Sentimen positif ini mendorong harga saham CDIA melonjak 15,16% hingga mencapai Rp 1.785.

Saham-saham pertambangan seperti Bumi Resources (BUMI) dan Barito Pacific (BRPT) juga tak luput dari bidikan investor asing, dengan masing-masing mencatatkan net buy sebesar Rp 119,6 miliar dan Rp 98,4 miliar.

Berikut adalah daftar 10 saham dengan nilai pembelian bersih tertinggi oleh investor asing pada perdagangan kemarin:

  1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 523 miliar
  2. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA): Rp 166,2 miliar
  3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Rp 119,6 miliar
  4. PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 98,4 miliar
  5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 95,9 miliar
  6. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Rp 81,2 miliar
  7. PT Dharma Henwa Tbk (DEWA): Rp 77,3 miliar
  8. PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 49,6 miliar
  9. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rp 37,8 miliar
  10. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): Rp 35 miliar

Meskipun terdapat aksi beli asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup melemah tipis sebesar 0,14% atau 11,08 poin ke level 8.040,04. Tercatat 371 saham mengalami kenaikan, 297 saham mengalami penurunan, dan 132 saham stagnan.

Total nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai Rp 23,02 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 37,22 miliar saham yang berpindah tangan dalam 2,25 juta kali transaksi.

Sektor barang baku dan finansial menjadi sektor yang mengalami penurunan terdalam, sementara sektor konsumer primer dan properti mencatatkan penguatan terbesar. Saham-saham dengan kapitalisasi besar menjadi pemberat utama kinerja IHSG pada hari tersebut.

Scroll to Top