Dua Lipa kembali menjadi perbincangan hangat terkait keputusannya di balik layar. Penyanyi terkenal ini dikabarkan telah mengakhiri kerjasama dengan manajernya, David Levy.
Pemicunya adalah keterlibatan Levy dalam surat yang menyerukan pelarangan grup hip-hop asal Irlandia Utara, Kneecap, untuk tampil di festival musik Glastonbury. Kneecap dikenal lantang menyuarakan isu Palestina, dan surat tersebut muncul setelah salah satu anggotanya sempat mengibarkan bendera Hizbullah di Inggris tahun lalu.
Menurut laporan yang beredar, pandangan Levy dianggap tidak sejalan dengan prinsip-prinsip yang dianut Dua Lipa. Pelantun "Levitating" ini memang dikenal sebagai pendukung setia Palestina.
"Dua (Lipa) telah memastikan melalui timnya bahwa David Levy tidak lagi mengelola musiknya. Ia sangat mendukung Palestina, dan pandangan tersebut tidak sejalan dengan David," ungkap sebuah sumber.
"Ia (Dua Lipa) menganggap Levy mendukung perang Israel di Gaza, serta perlakuan buruk terhadap Palestina, dan hal tersebut tercermin dalam surat yang ditandatanganinya dan dikirimkan kepada Michael Eavis."
Kontroversi seputar penampilan Kneecap di Glastonbury telah menjadi perdebatan sejak tahun lalu. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, bahkan turut berkomentar, menyatakan bahwa penampilan tersebut "tidak pantas."
Kritik terhadap Kneecap tidak berhenti di situ. Saat tampil di Coachella pada April 2025, grup ini melontarkan pernyataan pro-Palestina yang membuat Sharon Osbourne geram. Ia menuduh Kneecap mempromosikan organisasi teroris atau menyebarkan ujaran kebencian.
Baru-baru ini, Kanada secara resmi melarang Kneecap memasuki negara mereka dengan alasan bahwa grup tersebut dianggap menyebarkan pesan yang bertentangan dengan nilai-nilai nasional. Pemerintah Kanada menuding Kneecap mendukung kekerasan politik dan secara terbuka menunjukkan dukungan terhadap organisasi teroris seperti Hizbullah dan Hamas.
Kneecap tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah hukum dan menggugat pemerintah Kanada atas tuduhan yang dianggap tidak berdasar.
"Kami akan gigih membela diri terhadap tuduhan tak berdasar untuk membungkam penentangan kami terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel," tegas Kneecap.
"Ketika kami memenangkan kasus ini di pengadilan, yang pasti akan kami lakukan, kami akan menyumbangkan setiap sen untuk membantu ribuan anak di Gaza," imbuh mereka.