Harapan Baru: Sel Punca Saraf Pulihkan Kerusakan Otak Akibat Stroke

Stroke, momok yang menghantui jutaan orang dewasa, sering kali meninggalkan luka permanen berupa kelumpuhan atau gangguan bicara. Kerusakan ini disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak, yang mengakibatkan kematian sel-sel otak akibat kekurangan oksigen. Sayangnya, hingga kini belum ada terapi yang mampu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stroke iskemik.

Namun, secercah harapan kini muncul dari penelitian terbaru di Universitas Zurich. Para peneliti telah berhasil memulihkan kerusakan otak akibat stroke pada tikus melalui transplantasi sel punca. Kabar baiknya, pengobatan ini berpotensi untuk segera diadaptasi pada manusia.

Penelitian ini menunjukkan bahwa transplantasi sel punca saraf tidak hanya meregenerasi neuron baru, tetapi juga memicu proses regenerasi lainnya di otak. Dampaknya sungguh luar biasa, dengan pemulihan otak meliputi pembentukan neuron baru dan perbaikan fungsi motorik.

Sel punca saraf yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sel punca pluripoten terinduksi, yang dapat diproduksi dari sel somatik manusia normal. Para peneliti menginduksi stroke pada tikus yang secara genetik dimodifikasi agar tidak menolak sel punca manusia. Seminggu setelah stroke, sel punca saraf ditransplantasikan ke area otak yang cedera.

Hasilnya sangat menggembirakan. Sel punca berhasil bertahan selama periode analisis lima minggu dan sebagian besar berubah menjadi neuron baru yang bahkan berkomunikasi dengan sel-sel otak yang sudah ada.

Temuan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pengobatan stroke dan memberikan harapan baru bagi jutaan penderita di seluruh dunia. Pengembangan terapi regeneratif untuk stroke adalah langkah penting menuju pemulihan fungsi otak setelah penyakit atau kecelakaan.

Scroll to Top