Insiden Mikrofon Mati Saat Pidato Prabowo di PBB: Ini Penjelasan Kementerian Luar Negeri

New York – Kementerian Luar Negeri memberikan klarifikasi terkait insiden matinya mikrofon saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB. Penyebabnya adalah batasan waktu yang ditetapkan untuk setiap negara.

Peristiwa itu terjadi pada pertemuan tingkat tinggi PBB yang membahas isu Palestina dan solusi dua negara di Markas PBB, New York. Mikrofon mati saat Prabowo mengucapkan kalimat mengenai kesediaan menyediakan pasukan perdamaian.

Direktur Informasi dan Media Kemlu menjelaskan bahwa setiap negara hanya diberi waktu 5 menit untuk berpidato. Jika melebihi waktu tersebut, mikrofon akan otomatis dimatikan.

Setiap pertemuan PBB memiliki aturan khusus, termasuk alokasi waktu bagi setiap delegasi untuk menyampaikan pendapat. Suara Prabowo terputus karena durasi pidatonya telah habis. Namun, Prabowo tetap melanjutkan pidatonya dengan lantang sehingga masih terdengar jelas oleh delegasi yang hadir.

Peristiwa serupa juga dialami oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Direktorat Komunikasi Turki menyatakan bahwa mikrofon Erdogan mati karena pidatonya melebihi batas waktu 5 menit. Erdogan melampaui batas waktu karena sempat berhenti saat mendapat tepuk tangan.

KTT tentang Palestina yang dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi tersebut dihadiri oleh 33 pemimpin delegasi dari berbagai negara dan organisasi, seperti Uni Eropa dan Liga Arab, yang menyampaikan pandangan tentang penyelesaian masalah Palestina dan implementasi solusi dua negara.

Scroll to Top