Gelombang Demonstrasi Solidaritas Palestina Melanda Italia

Puluhan ribu warga Italia turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa besar-besaran untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Aksi ini berlangsung di tengah momentum pengakuan Negara Palestina oleh sejumlah negara besar seperti Prancis, Inggris, Australia, Portugal, dan Kanada, menjelang Sidang Umum PBB.

Berbeda dengan negara-negara tersebut, Italia mengambil sikap hati-hati. Perdana Menteri Giorgia Meloni berpendapat bahwa pengakuan prematur terhadap Negara Palestina justru kontraproduktif, menekankan pentingnya entitas negara yang nyata sebelum pengakuan formal.

Demonstrasi ini diorganisir oleh serikat pekerja akar rumput dari berbagai penjuru Italia. Mereka menyuarakan ketidakpuasan atas respons lambat pemerintah Italia dan Uni Eropa terhadap krisis di Gaza. Aksi solidaritas ini serentak digelar di setidaknya 75 kota, dari Milan hingga Palermo. Pekerja pelabuhan di Genoa dan Livorno bahkan melakukan blokade, khawatir pelabuhan digunakan sebagai transit pengiriman senjata ke Israel.

Di Roma, puluhan ribu demonstran berkumpul di depan Stasiun Termini, mengibarkan bendera Palestina. Sementara itu, penyelenggara mengklaim kehadiran 50 ribu orang di Milan dan 10 ribu di Bologna.

Aksi unjuk rasa diwarnai kericuhan, dengan massa melemparkan bom asap, botol, dan batu ke arah polisi, yang kemudian merespons dengan semprotan merica. PM Meloni mengecam keras bentrokan tersebut, menyatakan bahwa kekerasan dan perusakan tidak sejalan dengan solidaritas dan tidak akan membawa perubahan positif bagi masyarakat Gaza.

Scroll to Top