Cegah Campak dengan Imunisasi: Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya imunisasi campak sebagai langkah pencegahan utama, mengingat tingginya kasus campak yang terjadi secara nasional. Data terbaru menunjukkan, per 22 September 2025, cakupan imunisasi massal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, baru mencapai 47,8% dari target 60.754 anak usia 9 bulan hingga 7 tahun.

Situasi ini menjadi perhatian serius, mengingat data menunjukkan adanya peningkatan jumlah suspek campak dan kasus kematian akibat penyakit ini. Secara nasional, tercatat ribuan kasus suspek dan ratusan kasus terkonfirmasi laboratorium, serta puluhan kematian akibat campak.

Tantangan utama dalam meningkatkan cakupan imunisasi adalah penolakan karena alasan agama, kekhawatiran efek samping, serta penyebaran informasi yang salah (hoaks). Kurangnya keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan satuan pendidikan juga menjadi kendala.

Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan berupaya memaksimalkan edukasi melalui berbagai media, termasuk poster, sosialisasi, dan konten media sosial. Edukasi mencakup pencegahan umum seperti pola hidup bersih dan sehat serta penggunaan masker, serta pencegahan spesifik seperti imunisasi MR minimal 2 dosis dan pemberian vitamin A dosis tinggi.

Penting untuk diingat bahwa campak hanya dapat dicegah melalui imunisasi minimal 2 dosis. Oleh karena itu, orang tua diimbau untuk segera membawa anak ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi campak, baik imunisasi rutin maupun imunisasi tambahan saat terjadi kejadian luar biasa (KLB).

Vaksin campak diberikan secara gratis oleh pemerintah dan aman untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang sangat menular dan berbahaya ini. Jangan tunda imunisasi, karena campak dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.

Scroll to Top