Mikrofon Presiden Prabowo Subianto sempat terputus saat berpidato di Sidang Umum PBB. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan klarifikasi mengenai penyebab kejadian tersebut.
Menurut Kemlu, insiden tersebut bukan disebabkan oleh masalah teknis. Hal itu terjadi karena adanya aturan ketat terkait alokasi waktu berbicara di forum internasional itu. Setiap negara hanya diberi waktu 5 menit untuk berpidato. Jika waktu tersebut terlampaui, mikrofon akan otomatis dimatikan.
Meskipun mikrofon utama mati, suara Presiden Prabowo tetap terdengar jelas oleh para delegasi di ruang sidang.
Prabowo menyampaikan pidatonya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang penyelesaian damai masalah Palestina dan implementasi solusi dua negara di New York, AS. Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian.
Ia menekankan pentingnya jaminan status kenegaraan bagi Palestina. Indonesia siap mengakui Israel jika negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina, serta mendukung penuh jaminan keamanan Israel.
Prabowo mendesak tindakan cepat untuk menghentikan perang dan mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza. Indonesia menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi, termasuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.