Pemerintah Kota Jakarta Barat terus berupaya menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menyebarkan bibit nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Kali ini, lebih dari seribu bibit ditempatkan di kantor Wali Kota Jakarta Barat sebagai bagian dari program tersebut.
Penyebaran bibit nyamuk ini dilakukan serentak di dua kelurahan, yakni Kembangan Selatan yang dimulai dari kantor wali kota, dan Kelurahan Srengseng. Bibit yang ditempatkan di kantor wali kota diperuntukkan bagi Kelurahan Kembangan Selatan. Terdapat 13 titik peletakan bibit yang diserahkan kepada perwakilan orang tua asuh.
Dengan penambahan Kembangan Selatan dan Srengseng, kini sudah empat kelurahan di Kecamatan Kembangan yang menjadi lokasi penyebaran nyamuk ber-Wolbachia. Sebelumnya, program ini telah berjalan di Kembangan Utara dan Meruya Utara. Kecamatan Kembangan dipilih karena berdasarkan data Dinas Kesehatan, wilayah ini memiliki kasus DBD yang cukup tinggi.
Pemerintah berharap penyebaran bibit nyamuk di kantor Wali Kota dapat menjawab polemik yang muncul di masyarakat terkait penerapan teknologi Wolbachia. Rencananya, setelah penyebaran di Kecamatan Kembangan selesai, program ini akan dilanjutkan ke kecamatan-kecamatan lain di Jakarta Barat.
Setiap ember yang disebar berisi 200-600 bibit nyamuk ber-Wolbachia. Setelah menetas dan menjadi nyamuk dewasa, mereka akan keluar dari ember dan berinteraksi dengan nyamuk lokal. Perkawinan antara nyamuk Wolbachia dan nyamuk lokal akan menghasilkan keturunan yang tidak dapat menyebarkan DBD.
Setiap ember memiliki "orang tua asuh" yang bertugas merawat dan memantau perkembangan bibit nyamuk. Setiap dua minggu, dilakukan servis atau penggantian telur, dan evaluasi akan dilakukan setelah enam bulan.
Upaya ini menjadi penting mengingat tren kasus DBD di Jakarta Barat terus meningkat sejak awal tahun 2025. Pada Januari tercatat 186 kasus, Februari 211 kasus, Maret 254 kasus, dan hingga 10 April sudah ada 53 kasus.
