Erick Thohir Tegaskan Komitmen Pimpin PSSI Hingga 2027 Meski Jadi Menpora

Erick Thohir menegaskan dirinya akan terus menjabat sebagai Ketua Umum PSSI hingga tahun 2027, meskipun kini ia juga mengemban amanah sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan FIFA, yang menyatakan bahwa posisinya tidak melanggar statuta organisasi sepak bola dunia tersebut.

"FIFA telah memberikan jawaban bahwa secara statuta, tidak ada masalah karena rekam jejak saya di dunia sepak bola sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora. "Saya akan tetap menjaga keberadaan saya di PSSI sampai tahun 2027."

Erick Thohir menyoroti masalah ketidakstabilan kepemimpinan di PSSI dalam beberapa tahun terakhir. Setelah masa jabatan Djohar Arifin berakhir pada 2015, PSSI sering mengalami pergantian ketua umum yang tidak tuntas. La Nyalla Mattalitti hanya menjabat sekitar satu tahun (2015-2016), diikuti oleh Edy Rahmayadi yang bertahan selama tiga tahun (2016-Januari 2019). Setelah itu, posisi ketua umum diisi oleh pelaksana tugas seperti Joko Driyono (Januari-Maret 2019) dan Iwan Budianto (Maret-November 2019). Mochamad Iriawan kemudian menjabat dari November 2019 hingga Februari 2023, sebelum akhirnya digantikan oleh Erick Thohir sejak Februari 2023.

Erick Thohir ingin menuntaskan satu periode kepengurusannya di PSSI, terutama dengan adanya cetak biru (blueprint) yang telah dirancang. "Bayangkan, dari tahun 2015 sampai 2022, semua pergantian kepengurusan terjadi di tengah jalan, ketika blueprint sudah mulai berjalan," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa keputusannya ini bukan didasari oleh keinginan untuk mempertahankan kekuasaan. "Ini bukan soal mempertahankan legitimasi. Kita ingin menyelesaikan tugas. Kalau saya sampai 2027, itu hanya satu periode. Aturan FIFA memperbolehkan tiga kali, tapi saya menghormati aturan tersebut."

Dengan demikian, Erick Thohir ingin memastikan bahwa meskipun ia merangkap jabatan sebagai Menpora, komitmennya untuk memajukan sepak bola Indonesia melalui PSSI tetap menjadi prioritas utama. "Ini bukan berarti saya keras kepala dan haus kekuasaan. Aturan FIFA memperbolehkan tiga periode, tapi saya hanya ingin menyelesaikan satu periode ini dengan baik," pungkasnya.

Scroll to Top