Chelsea sedang menjadi sorotan tajam, terutama setelah kekalahan mereka dari Manchester United. Penampilan kiper mereka, Robert Sanchez, menjadi bulan-bulanan kritik. Kartu merah yang diterimanya di awal laga akibat pelanggaran terhadap Bryan Mbeumo menyoroti masalah pengambilan keputusan yang kerap diperdebatkan sejak ia bergabung musim panas lalu.
Statistik mencatat, Sanchez menjadi salah satu kiper dengan kesalahan terbanyak yang berujung pada tembakan atau gol sejak awal musim 2024/2025. Catatan ini sejajar dengan kiper Arsenal, David Raya.
Kritikan pedas datang dari berbagai pihak, termasuk mantan pemain Arsenal, Paul Merson. Ia berpendapat bahwa salah satu kendala utama Chelsea untuk bersaing memperebutkan gelar Premier League, atau bahkan trofi besar di Eropa, adalah kualitas kiper mereka. Menurutnya, model bisnis yang diterapkan Chelsea saat ini membuat sulit untuk mendatangkan kiper top.
"Tidak ada klub yang bisa meraih kemenangan tanpa kiper berkualitas. Sangat jarang terjadi. Klub-klub juara di Eropa biasanya tidak memiliki titik lemah di posisi kiper," tegas Merson.
Ia menambahkan bahwa Chelsea memiliki model bisnis yang ketat. Jika tidak ada potensi keuntungan dari seorang pemain, maka pemain tersebut tidak akan dibeli. Chelsea cenderung membeli pemain muda dengan harga pasar yang sesuai, namun strategi ini dinilai kurang efektif untuk posisi kiper.
Meskipun demikian, Merson memprediksi Chelsea masih berpeluang finis di zona Liga Champions. "Situasinya berubah di Chelsea, yang terpenting bagi mereka adalah masuk empat besar untuk ke Liga Champions. Saya masih melihat mereka ada di lima besar, saya bisa melihat mereka finis di sekitar posisi tiga, empat, lima."
Namun, ia menyimpulkan dengan tegas, "Saat ini, mereka tidak membangun skuad untuk menjuarai Premier League." Dengan performa kiper yang masih menjadi pertanyaan besar, ambisi Chelsea untuk merajai Premier League musim ini tampaknya akan menemui jalan terjal.
