Prabowo Tegaskan Dukungan untuk PBB dan Serukan Keadilan bagi Palestina di Sidang Umum PBB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pentingnya di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan beberapa poin krusial, mulai dari dukungan penuh Indonesia terhadap PBB hingga isu mendesak mengenai Palestina.

Prabowo membuka pidatonya dengan menyoroti kesetaraan hakiki seluruh umat manusia. Ia menegaskan bahwa setiap individu, tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau kebangsaan, memiliki hak yang sama untuk hidup, meraih kebebasan, dan mengejar kebahagiaan. Prabowo mengutip Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang diadopsi PBB pada tahun 1948, sebagai fondasi penting bagi kemakmuran dan martabat global.

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan seruan tegas mengenai keadilan bagi Palestina. Ia mengajak seluruh dunia untuk tidak berdiam diri terhadap penolakan hak-hak dan legitimasi bangsa Palestina. Prabowo menekankan pentingnya membela semua pihak, baik yang lemah maupun yang kuat, serta menegakkan kebenaran tanpa kompromi.

Indonesia, ditegaskan Prabowo, berkomitmen penuh pada internasionalisme dan multilateralisme, serta mendukung segala upaya untuk memperkuat PBB. Ia menyoroti peran aktif Indonesia sebagai salah satu kontributor terbesar dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. Bahkan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 personel atau lebih untuk menjaga perdamaian di berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya.

Selain komitmen dalam menjaga perdamaian, Prabowo juga menyampaikan optimisme terkait kemajuan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Indonesia telah mencatat produksi beras dan cadangan gabah tertinggi dalam sejarahnya, serta berupaya membangun rantai pasokan pangan yang tangguh dan berinvestasi dalam pertanian cerdas iklim. Prabowo yakin, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Dalam menghadapi perubahan iklim, Indonesia mengambil langkah-langkah konkret, termasuk komitmen untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat. Upaya reboisasi, pengurangan degradasi hutan, dan pengembangan energi terbarukan menjadi fokus utama.

Prabowo menutup pidatonya dengan pesan harapan dan ajakan untuk bertindak. Ia menekankan bahwa di tengah kebencian dan kekerasan, terdapat kerinduan mendalam setiap individu untuk hidup aman, dihormati, dan dicintai. Ia mengajak seluruh pemimpin dunia untuk menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, dan kerendahan hati, serta mengatasi kebencian dan kecurigaan.

Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara untuk Palestina, dengan harapan terciptanya perdamaian abadi antara kedua bangsa. Ia mengajak seluruh umat manusia untuk hidup sebagai satu keluarga, dan Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan visi tersebut.

Scroll to Top